Miris Wanita Berhijab Selfie di Lokasi Tsunami Selat Sunda, Jadi Sorotan Media Internasional
Nasional

Media asing menyoroti beberapa warga yang berdatangan ke lokasi bencana tsunami dan berfoto selfie di sana.

WowKeren - Indonesia kembali berduka setelah tsunami yang dipicu erupsi Gunung Anak Krakatau melanda wilayah sekitar Selat Sunda, Sabtu (22/12) lalu. Berdasarkan data dari BNPB, bencana alam ini menelan korban jiwa sebanyak 429 orang. Tak hanya itu, 1.485 korban selamat mengalami luka-luka dan 154 orang hilang dalam peristiwa tersebut.

Parahnya dampak bencana tsunami tersebut tentu membuat siapa pun yang melihatnya merasa pilu. Namun ternyata masih ada beberapa orang yang menjadikan peristiwa nahas tersebut momen untuk mencari "likes" di media sosial.

Beberapa "turis" dadakan tampak datang ke tempat terjadinya bencana tsunami. Meski bencana tsunami ini mempengaruhi hidup banyak korban, para "turis" tersebut malah memilih untuk berfoto selfie dengan latar lokasi yang sudah porak poranda.

Wilayah yang sudah hancur diterpa gelombang air tersebut dijadikan latar belakang untuk foto selfie mereka. Para "turis" dadakan tersebut berusaha untuk mendapatkan foto terbaik.

Aksi para "turis" dadakan ini pun disorot oleh media asing, The Guardian. Media asal Inggris tersebut memberi judul yang tajam dalam pembahasannya, yaitu "Destruction gets more likes: Indonesia's tsunami selfie-seekers". Apabila diterjemahkan, judul tersebut memiliki arti "Kehancuran Mendapat Lebih Banyak Likes: Pemburu Foto Selfie Tsunami Indonesia".

Dalam artikelnya, The Guardian mewawancara sekelompok wanita yang mengambil foto selfie di lokasi tsunami di Banten. Ternyata, mereka datang dari luar Banten dan harus berkendara berjam-jam untuk sampai di lokasi.

Solihat, wanita asal Cilegon, mendatangi lokasi bencana tsunami untuk memberikan donasi pakaian pada korban. Ia mengaku mengambil foto selfie sebagai bukti donasinya. Tak hanya itu, Solihat juga mengakui bahwa foto bencana alam mendapat lebih banyak likes.

"Fotonya diunggah ke Facebook sebagai bukti bahwa kami benar-benar datang dan memberi bantuan ke sini," terang Solihat. "Saat orang-orang melihat foto bencana, mereka sadar bahwa mereka berada di tempat yang lebih baik. Foto bencana memang mendapat lebih banyak likes. Mungkin karena foto itu mengingatkan orang-orang untuk lebih bersyukur."


Meski niat Solihat murni untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, ada beberapa yang mengambil selfie hanya untuk bergaya. Salah satunya adalah wanita yang berfoto di depan sebuah mobil hancur di tengah sawah. Ia rela menghabiskan waktu setengah jam berjalan di tengah genangan air selutut demi mendapatkan posisi selfie yang memuaskan.

Pemilik mobil hancur tersebut, Bahrudin, mengaku tidak senang dengan kelakuan "turis" itu. Ia hanya mengaku merasa kecewa kala ditanyai pendapat soal para pencari selfie tsunami.

Selfie di Lokasi Tsunami

The Guardian

Tak hanya itu, seorang wanita asal Jawa Tengah bahkan rela datang ke Banten untuk mendapatkan foto di lokasi bencana tsunami. Wanita bernama Valentina Anastasia tersebut mengaku ia mengambil ratusan foto selfie untuk dibagikan ke berbagai platform.

"Saya ingin melihat kehancuran akibat tusnami, dan orang-orang yang terkena dampak," terang Valentina. "(Ambil foto) Banyak! Untuk media-media sosial, grup WhatsApp."

Melihat hal ini, warganet pun mengungkapkan rasa mirisnya. Terlebih, foto-foto selfie tersebut banyak menunjukkan wanita-wanita berhijab.

"Dan tanpa disadari bahwa Selfi merupakan salah satu penyakit," komentar akun @Di***be. "Waduh empati yooo...kok biaa2 x d buat selfie...dmnkh hatib nurani mu???" timpal akun @yu***ma.

"Yg fosting pake hijab smua MIRIS," komentar akun @po***un. "Yg narsis pd blm ngerasain kena gempa seh yakk," timpal akun @de***en.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait