Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter terjadi di laut lepas Halmahera, Maluku Utara, Senin (7/1) dini hari.
- Bertilia Puteri
- Senin, 07 Januari 2019 - 08:48 WIB
WowKeren - Gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter (SR) terjadi di laut lepas Halmahera, Maluku Utara, Senin (7/1) dini hari. Untungnya, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Dikutip dari akun Twitter resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa terletak di titik 146 kilometer barat laut Halmahera Barat. Gempa dengan kedalaman 10 kilometer di dasar laut tersebut terjadi sekitar pukul 00.27 WIB.
#Gempa Mag:5.0, 07-Jan-19 01:18:07 WIB, Lok:2.33 LU,126.72 BT (145 km BaratLaut HALMAHERABARAT-MALUT), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKGpic.twitter.com/qeGNQnh1Wx
— BMKG (@infoBMKG) January 6, 2019
Terkait dengan ancaman tsunami pada warga pesisir, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menawarkan alternatif alat pendeteksi yakni laser tsunami sensor (LTS) pada 2 Januri 2019 lalu. Alat tersebut diklaim lebih awet daripada buoy (pelampung) yang selama ini digunakan untuk mengirimkan ancaman terjadinya tsunami.
Sebelumnya, warga Halmahera Selatan telah merasakan goncangan gempa bermagnitudo 5,2 SR sepanjang hari Sabtu (5/1). Masyarakat di enam desa kecamatan Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan pun memilih untuk mengungsi. Mereka memilih untuk menempati Rumah Dinas Bupati, Gedung DPRD, hingga Masjid.
"Saya mendapatkan informasi dari teman-teman dan barusan komunikasi dengan Kasat Intel Polres," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Halmahera Selatan, Usman Sadik, Sabtu (5/1). "Memang konsentrasinya di Rumah Dinas Bupati, Kantor DPRD-1 dan ada di Masjid Raya di daerah dalam lingkup kantor pemerintahan."
Tak hanya itu, beberapa warga juga mencari keamanan di dataran tinggi. Mereka memilih untuk mengungsi ke gunung.
"Desa Labuha yang kebanyakan mengungsi," tutur Usman. "Warga yang mengungsi di gunung itu Desa Wayaua dan Desa Galala."
(wk/Bert)