Tidak hanya penggemar Indonesia, Seungri juga membuat penggemarnya di berbagai negara lain iri karena hal ini.
- Wahyu
- Jumat, 18 Januari 2019 - 15:54 WIB
WowKeren - Salah satu member Big Bang, Seungri, dikenal sebagai pebisnis ulung di samping kariernya sebagai seorang penyanyi. Hingga saat ini, penyanyi kelahiran tahun 1990 tersebut telah memiliki tiga jenis usaha yang berbeda. Mulai dari kepemilikan klub malam, label DJ, hingga restoran ramen.
Salah satu lini bisnis Seungri yang menjadi perhatian publik adalah restoran ramennya yang bernama "Aori Ramen". Sebab restoran ramen bisa dijangkau oleh masyarakat dari beragam usia dan kalangan. Bahkan hingga saat ini, Seungri telah memiliki puluhan cabang restoran ramen, baik di Korea maupun di luar negeri.
Pada Kamis (17/1), Seungri mengumumkan akan membuka cabang baru untuk restoran ramennya. Kali ini Seungri akan membuka cabang restorannya di Thailand. Pengumuman ini ia sampaikan melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya pada Kamis (17/1).
Dalam unggahannya, Seungri memposting sebuah poster yang menggambarkan ilustrasi yang berkaitan dengan Thailand yang dipadukan dengan semangkuk ramen. Baik di dalam poster maupun caption, Seungri mengumumkan jika restoran ramennya akan segera dibuka di Thailand.
Tidak lama setelah kiriman ini diunggah, netter dan penggemar pun membanjirinya dengan komentar. Unggahan ini bahkan berhasil membuat penggemar internasionalnya iri, termasuk para penggemar dari Indonesia. Sebab mereka juga ingin Seungri segera membuka cabang restoran ramen di negaranya masing-masing.
"Tolong buka cabang di Indonesia juga," tulis seorang netter. "Tolong buka cabang di Indonesia, tapi tolong pastikan ramen itu halal, karena aku juga ingin memakannya," sahut netter yang lain. "Oppa, tolong buka cabang restoranmu di Surabaya, Indonesia," pungkas netter lainnya.
Sementara itu, saat ini Seungri tengah disibukkan dengan promosinya sebagai artis solo dan tur konser Asianya. Dalam konser yang bertajuk "The Great Seungri Tour 2019" ini, Seungri mengunjungi dua negara yang berbeda. Yaitu Hongkong pada tanggal 12 Januari 2019 dan Singapura pada tanggal 23 Februari 2019.
(wk/wahy)
