Survei Puskaptis: Prabowo-Sandiaga Ungguli Jokowi-Ma'ruf di Pulau Sumatera
Instagram/sandiuno
Nasional

Tak hanya di Sumatera, Jokowi-Ma'ruf juga mulai kehilangan suara di sejumlah provinsi di Pulau Jawa.

WowKeren - Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) merilis hasil survei terbarunya. Hasilnya menunjukkan bahwa Joko Widodo alias Jokowi-Ma'ruf Amin masih tertinggal jauh dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pulau Sumatera.

Direktur Utama Puskaptis Husin Yazid mengatakan bahwa Paslon Jokowi-Ma'ruf memang memperoleh suara lebih banyak di Lampung. Namun, Prabowo-Sandiaga lebih unggul dengan menguasai sembilan provinsi lainnya di Sumatera.

Husin menambahkan bahwa Prabowo-Sandiaga memperoleh angka 58,10 persen sedangkan Jokowi-Ma'ruf hanya 32,7 persen. Meski demikian, ada sekitar sembilan persen pemilih yang belum menentukan pilihan.

"Pasangan Prabowo-Sandi mendapatkan angka sebesar 58,10%," kata Husin di Jakarta Pusat pada Selasa (29/1). "Sedangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapatkan 32,7% dan mereka yang belum menentukan 9,13%."

Di Aceh, Prabowo-Sandi mendapatkan suara sebesar 74,36 persen sedangkan Jokowi-Ma'ruf hanya 5,15 persen. Selisih yang cukup jauh tak hanya terjadi di provinsi tersebut tapi juga di Sumatera Barat. Di Sumbar, Jokowi-Ma'ruf juga tertinggal jauh dengan perolehan 31,7 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 60,98 persen.


Survei Puskaptis dilakukan pada periode 8-17 Januari 2019 di 34 provinsi di Indonesia. Survei ini melibatkan sebanyak 2.100 responden yang dipilih secara acak sistematis dengan margin error sekitar 2,4 persen.

Dari hasil survei tersebut, juga menunjukkan bahwa Jokowi-Ma'ruf tak hanya tertinggal di Pulau Sumatera tapi juga Pulau Jawa. Paslon nomor urut 01 tersebut mulai kehilangan suara di empat provinsi, yakni Yogyakarta, Banten, Jawa Barat, hingga DKI Jakarta.

Husin menegaskan bahwa wilayah Sumatera dan Jawa harus menjadi pertimbangan jika Paslon ingin memenangkan Pilpres nanti. Sehingga, mereka harus benar-benar memastikan perolehan suara di kedua pulau tersebut.

Husni mengklaim bahwa Puskaptis adalah lembaga yang netral dalam melakukan survei mereka. Hasil survei yang dipaparkan adalah berdasarkan fakta yang ada di lapangan. "Jadi artinya ini bisa dipertanggungjawabkan," imbuh Husin.

Jika ditemukan hasil survei yang berbeda-beda dari masing-masing lembaga, hal itu bisa saja terjadi karena masing-masing setiap lembaga memiliki metode yang berbeda-beda. Husin menegaskan bahwa Puskaptis adalah lembaga independen yang tidak bekerja sama dengan Paslon manapun.

"Biaya dan independensi dilakukan," tegas Husin. "Kami tidak berafiliasi dengan kedua Paslon. Ini pure kami lakukan beri pengetahuan kepada masyarakat."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait