Dedi menyampaikan, Abdul Wahid menyarankan kepada Harry untuk bergabung langsung ke Suriah bahkan memberi uang Rp 30 juta.
- Nur Islamiyah
- Senin, 11 Februari 2019 - 14:29 WIB
WowKeren - Pada 3 Januari 2019 lalu, polisi menangkap salah satu terduga teroris jaringan Nurdin M Top dan Azhari. Polisi membekuk Harry Kuncoro alias Wahyu Nugroho alias Uceng di Bandara Seokarno Hatta yang akan terbang menuju Suriah. Harry diketahui memiliki rekam jejak cukup panjang dalam kasus terorisme di Indonesia.
"Tersangka ditangkap di Bandara Soekarno Hatta 3 Januari 2019," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (11/2) ini. Dedi mengatakan bahwa penangkapan tersebut tidak langsung dipublikasikan karena alasan kepentingan penyidikan.
Harry, kata Dedi, juga diketahui telah beberapa kali keluar masuk penjara atas kasus terorisme. Ia memiliki hubungan dengan seseorang yang bernama Abdul Wahid salah satu algojo ISIS yang berada di Suriah.
Dedi menyampaikan, Abdul Wahid menyarankan kepada Harry untuk bergabung langsung ke Suriah bahkan memberi uang Rp 30 juta. Abdul Wahid sendiri diketahui telah meninggal pada Januari 2019.
"Memberikan saran kepada tersangka HK untuk segera bergabung ke Suriah dengan mentransfer uang sebesar Rp 30 juta dalam rangka pengurusan seluruh dokumen keberangkatan termasuk tiket," lanjut Dedi.
Selain itu, Harry menjalin komunikasi yang baik dengan kelompok di Suriah. Dedi menjelaskan bahwa ada kemungkinan Harry bisa memperoleh dana yang nantinya diberikan kepada sel tidur (sleeping cell) di Indonesia untuk melakukan aksi teror. Namun, sleeping cell berada dalam pantauan ketat Densus 88 maupun satgas antiterorisme dalam radikal yang ada di Polda.
Dedi juga menyebut, Harry memiliki afiliasi langsung dengan teroris dunia dan memiliki jaringan di luar negeri. "Dia menguasai wilayah Indonesia dan Asia, pernah melakukan aksi di Afghanistan," lanjutnya.
(wk/nris)
