Pemerintah Tetapkan Tiket Kereta LRT Jabodebek Hanya Rp 12.000 Sekali Jalan
Nasional

Penetapan tarif sebesar itu dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dalam membayar (willingness to pay).

WowKeren - Kemacetan telah menjadi masalah di kota-kota besar, terutama kota metropolitan seperti Jakarta. Aktivitas penduduk yang padat membuat mobilitas masyarakatnya juga tinggi.

Kemacetan tersebut, salah satunya disebabkan oleh semakin banyaknya publik yang memilih alat transportasi pribadi. Yang mana, hal ini tidak didukung oleh jumlah ruas jalan yang memadai.

Untuk itu, pemerintah memberikan solusi dengan menghadirkan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Dengan LRT ini, diharapkan publik mau beralih ke opsi transportasi umum.

Adapun tarifnya untuk sekali jalan yakni sebesar Rp 12 ribu. Kepala Divisi LRT Jabodetabek PT KAI John Roberto mengatakan bahwa penetapan tarif tersebut didasarkan pada kemampuan membayar (willingness to pay) masyarakat. "Penetapan tarif Rp 12.000 dilihat, dibandingkan dengan tarif keekonomian kita juga willingnes to pay," kata John di Grandhika Hotel, Jakarta Selatan, Jumat (15/2).

Sebelumnya, tarif tersebut ditetapkan Rp 30.000. Namun, dengan tarif sebesar itu pemerintah khawatir jika masyarakat tidak mampu menjangkaunya.


"Kita hitung sekitar Rp 30 ribuan," terang John. "Tapi pemerintah memandang masyarakat itu mampu Rp 12.000 sehingga ditetapkan Rp 12.000 tarif awal. Itu munculnya Rp 12.000."

Ke depan, LRT Jabodebek ini akan diintegrasikan dengan KRL Jabodebek. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi publik. Masyarakat yang hendak bepergian ke wilayah yang tak dilewati KRL bisa memanfaatkan layanan LRT Jabodebek ini.

"Integrasi tiketnya, KRL dengan LRT sangat bisa karena kita sudah bicarakan ke KCI," jelas John. "Itu pasti harus kita lakukan. MRT bisa kita bicara dan memungkinkan."

Selain dengan commuter line Jabodebek, rencana jangka panjangnya LRT ini juga akan diintegrasikan dengan LRT Jakarta. Namaun, hal itu perlu dilihat dari bagaiamana perkembangan LRT ini sendiri ke depannya.

"Kami sih membuka pintu untuk itu," terang John. "Kalau dengan dengan commuter line sudah pasti bisa. Ini kan masih ada setahun lebih untuk melihat perkembangannya kalau LRT Jakarta itu kan mau kita jadikan satu."

Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Darmaningtyas berharap masyarakat bisa beralih dari mobil ke LRT ini. "Pengguna mobil pribadi akan sangat mau karena cost bayar tol dan sebagainya jauh lebih mahal," kata Darmaningtyas dilansir dari Detik Finance pada Jumat (15/2).

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru