Netter menyalahkan YG yang dinilai salah dalam mengatur kegiatan promosi Black Pink di luar negeri.
- Eka Dewi Sofia Putri
- Rabu, 06 Maret 2019 - 12:49 WIB
WowKeren - Belum lama ini Billboard menerbitkan majalah di mana keempat member Black Pink menjadi model sampul. Sayangnya, majalah tersebut kurang laku dan penjualannya tak seperti yang diharapkan.
Ingin majalah edisi Black Pink ini segera laku terjual, Billboard pun menurunkan harga serta mempromosikannya di media sosial. Dari harga semula yaitu USD 16,99 (sekitar Rp 240 ribu), majalah tersebut kini dihargai USD 8,99 (sekitar Rp 127 ribu).
Selama majalah Black Pink ini belum ludes terjual, Billboard terus mempromosikannya di media sosial. Hal ini kemudian memicu kemarahan followers mereka karena Billboard sibuk promosi alih-alih mengungkapkan daftar Billboard Hot 100.
Hal ini pun menjadi perhatian para netizen Korea di situs komunitas online Theqoo. Mereka menyalahkan YG Entertainment yang dinilai melakukan media play berlebihan terkait popularitas Black Pink di Amerika yang ujungnya dianggap merugikan para member sendiri.
"Kenapa YG serakah sekali? Seharusnya mereka puas Black Pink sukses di Korea, Tiongkok dan Asia Tenggara," komentar netter. "Kita semua tahu bagaimana YG kalau sedang media play. Tapi sepertinya dia membawa media play itu ke Amerika," kata netter lainnya.
"Nggak akan ada yang protes kalau mereka merilis majalah itu di Asia Tenggara karena mereka populer di sana. Mereka juga bisa menjual lebih banyak. Tapi sudah bisa ditebak, YG nggak tahu cara berbisnis," imbuh yang lain.
(wk/dewi)