Luapan air menggenangi ruas Tol Madiun di sisi Selatan sepanjang KM 603 sampai dengan KM 604.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 07 Maret 2019 - 13:37 WIB
WowKeren - Peristiwa banjir di Kabupaten Madiun, Jawa Timur semakin meluas. Sejak Selasa (5/3), banjir yang awalnya melanda 7 desa di 3 kecamatan meluas menjadi 35 desa di 8 kecamatan.
Hal tersebut telah dibenarkan oleh Bupati Madiun, Ahmad Dawami. Menurut Ahmad, jumlah warga terdampak banjir telah mencapai ribuan orang. Meski demikian, data tersebut masih dapat bertambah karena pihaknya kini berfokus pada evakuasi warga.
"Kami masih fokus penanganan keselamatan ya," tutur Ahmad di Kantor Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Rabu (6/3) sore. "Untuk data, kita masih koordinasi dengan semua dinas terkait."
Ahmad menilai bahwa banjir bandang tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Selain itu, luapan air Bengawan Solo juga menjadi salah satu penyebab banjir. "Curah hujan tiga hari berturut-turut tinggi, sehingga berdampak banjir luar biasa," jelas Ahmad.
Tak hanya melanda 35 desa di 8 kecamatan, luapan air bahkan mencapai ruas Tol Madiun sepanjang 400 meter. Banjir yang merubah jalan tol menjadi "kolam" tersebut terjadi di KM 603 sampai dengan KM 604.
PT Jasamarga Ngawi Kertosono (JNK) pun telah membenarkan tersebut. Jalan tol ditutup sejak Rabu malam pukul 22.00 WIB hingga Kamis (7/3) pagi.
"Sehubungan dengan tingginya curah hujan di wilayah Madiun," ujar Manager Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) PT JNK, M Ridwan, dilansir CNNIndonesia, Kamis. "Kami mohon bantuan kepada seluruh pengguna tol ruas Ngawi Kertosono untuk merencanakan perjalanan dan memperhatikan kondisi kendaraan sebagai antisipasi."
Meski demikian, jalur dari arah Ngawi atau Dumpil ke arah Timur aman. Pasalnya, jalan yang tergenang berada di sisi Selatan.
Menurut Direktur Utama PT JNK, Iwan Moedyarno, genangan air tersebut berasal dari luapan Sungai Bengawan Madiun. "Itu di situ kan ada anak sungai Bengawan Madiun, itu meluap," jelas Iwan.
(wk/Bert)