Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, berharap agar para finalis dapat menjadi duta anti korupsi.
- Bertilia Puteri
- Jumat, 08 Maret 2019 - 20:54 WIB
WowKeren - Malam puncak Puteri Indonesia 2019 diselenggarakan pada Jumat (8/3). Pagelaran tersebut akan menentukan kepada siapa mahkota Puteri Indonesia akan jatuh usai menjalani karantina sejak 27 Februari hingga 8 Maret 2019 di Pulau Lombok dan Sumbawa-Nusa Tenggara Barat.
Sebelum menghadapi malam puncak, para finalis Puteri Indonesia 2019 sempat menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebanyak 39 finalis Puteri Indonesia 2019 mengunjungi kantor KPK di Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/3) kemarin.
Kedatangan para finalis tersebut ke kantor KPK ternyata sudah menjadi sebuah tradisi mulai zaman Ketua KPK Abraham Samad. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, pun menuturkan bahwa kedatangan para finalis Puteri Indonesia tersebut merupakan sebuah kehormatan.
Alexander juga menyampaikan harapannya agar para wanita unggulan tersebut dapat menjadi duta anti korupsi. "Ada harapan besar juga bagi KPK supaya (mereka) bisa menjadi duta-duta anti korupsi," tutur Alexander.
Tak hanya itu, Alexander juga sempat membahas para oknum pejabat yang ditahan di belakang gedung KPK. Menurutnya, jatuhnya para pejabat tersebut seringkali disebabkan oleh tiga hal, yakni harta, takhta, dan wanita.
"Kami tidak ingin ketika nanti ke depan, mbak-mbak itu menjadi jatuh ke dalam hal-hal yang negatif," tutur Alexander. Oleh sebab itu, Alexander berharap agar calon Puteri Indonesia dapat memberikan contoh yang positif.
"Berani bersikap jujur," jelas Alexander. "Itu yang ingin kita tanamkan."
Alexander pun tak lupa berpesan agar para finalis Puteri Indonesia bisa mengawal suami saat sudah berkeluarga kelak. Ia juga meminta para finalis mengkampanyekan berani jujur kepada warganet di media sosial mereka.
"Kami berharap mba-mba nanti bisa memviralkan bisa juga jadi agen KPK, saya yakin banyak sekali pengikut mbak-mbak itu kan di Twitter di Instagram," tutur Alexander. "Tolong suarakan, mari kita hidup jujur, berani jujur."
(wk/Bert)
