Viral Salat Saf Campur saat Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK, Ini Tanggapan Ma'ruf Amin
Nasional

Agenda salat subuh di kampanye akbar Prabowo-Sandi menjadi viral di media sosial lantaran saf yang bercampur antara perempuan dan laki-laki. Tampak beberapa jamaah perempuan salat di antara kerumunan saf laki-laki.

WowKeren - Pada Minggu (7/4) kemarin, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melakukan kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sebelumnya, para pendukung pasangan tersebut melakukan salat subuh berjamaah di GBK.

Rupanya, agenda salat subuh tersebut menjadi viral di media sosial lantaran saf yang bercampur antara perempuan dan laki-laki. Dalam foto yang ramai dibicarakan tersebut, tampak beberapa jamaah perempuan salat di antara kerumunan saf laki-laki.

Hal ini kemudian ditanggapi oleh calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin. Ia mengatakan bahwa seharusnya saf antara perempuan dan laki-laki dipisah.


"Memang saya enggak paham bagaimana dia mengaturnya itu," kata Ma'ruf di Hotel Grand Zuri, Tangerang, Banten, Minggu (7/4) kemarin. "Mestinya (saf) dipisah laki-laki dan perempuan."

Ma'ruf Amin merujuk pada pelaksanaan salat berjamaah di Masjdil Haram, Arab Saudi. Memang ada pengecualian saat salat di Masjidil Haram, saf perenpuan dan laki-laki bisa dicampur. Namun, saat ini pun, pengaturan saf di tempat tersebut sudah lebih teratur. Laki-laki berada di saf depan, sementara perempuan di belakang.

"Masjidil Haram itu pengecualian. Tapi Masjidil Haram juga dipisah," ujarnya. "Sekarang agak ketat, pakai alat pemisah begitu. Polisinya (di Masjidil Haram) kan harus sekali itu memisahkan."

Sementara itu, GBK dipenuhi oleh pendukung Prabowo-Sandi sejak pukul 03.00 WIB, Minggu (7/4) kemarin. Mereka kompak mengenakan pakaian bernuansa putih. Mulai dari tua, muda bahkan anak-anak di bawah umur ikut dibawa oleh keluarga atau orang tua mereka ke arena kampanye.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN), Fadli Zon mengatakan bahwa pendukung Prabowo-Sandi yang datang saat itu sejumlah lebih dari satu juta orang. "Artinya yang di dalam dan di luar (GBK). Kita tidak bodoh dong. Kan kita tahu kursinya berapa, kita tahu. Jadi ya jangan salah paham," kata Fadli seperti dilansir dari Detik.

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait