Gibran Rakabuming Tanggapi Video Ancaman Jokowi Dipenggal: Fokus Ibadah Saja
Nasional

Sebelumnya beredar video yang menunjukkan seorang pria yang mengancam untuk memenggal kepala Presiden Joko Widodo. Gibran pun tak ingin masyarakat terpancing emosi karena video tersebut.

WowKeren - Presiden Joko Widodo kembali menjadi sasaran kebencian hingga menerima ancaman pembunuhan. Hal ini diketahui saat seorang pria yang berada di suatu kerumunan massa mengaku siap melakukan aksi kekerasan dengan memenggal kepala Jokowi.

"Siap penggal palanya Jokowi. Jokowi siap lehernya kita penggal," ujar pria tersebut. Sementara beberapa orang di sekitarnya mengacungkan salam dua jari khas pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Video ancaman pembunuhan terhadap Jokowi tersebut pun menjadi viral di media sosial.

Kader PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko sebelumnya sudah menegaskan bahwa pelaku yang mengumbar kebencian wajib ditindak secara hukum, agar tak menimbulkan konflik. Budiman juga sudah mengungkapkan bahwa wajah pelaku sudah dikenali.

Gibran Rakabuming pun menanggapi viralnya video yang mengancam ingin membunuh Jokowi. Melalui akun Twitter miliknya, putra sulung Jokowi tersebut meminta masyarakat tak membesar-besarkan masalah hingga terpancing emosi. Bahkan, kakak Kaesang Pangarep tersebut mengingatkan publik untuk lebih fokus beribadah di Bulan Suci Ramadan.


Photo-INFO

Twitter

"Sudahlah gak usah dibesar-besarkan. Kita yg sabar aja dan gak usah terpancing emosinya," bunyi cuitan Gibran di Twitter pada Sabtu (11/5). "Mumpung lagi bulan puasa kita fokus ibadah aja. Semoga bapak yg ada di video itu diberikan pintu maaf."

Tanggapan Gibran yang berniat mendinginkan suasana tersebut rupanya tak mampu membuat warganet sependapat dengannya. Banyak yang merasa tak terima Jokowi diancam dan menginginkan sang pelaku tetap diproses secara hukum.

"Pak Jokowi mungkin memaafkan, mas. Tapi tindak pidana harus tetap diproses. Ini bukan soal personal Pak Jokowi saja, tapi jabatan yang melekat pada beliau sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dan simbol negara," ujar netter. "Tetap harus diberikan hukuman secara Pidana Mas, karena telah mengancam kepala negara. #AkuRaTerimo," sahut lainnya.

"Sebagai ayah anda, mas bisa memaafkan ancaman tersebut. Tp sebagai kepala negara, tindakan tsb harus ada konsekuensi hukumnya," komentar netter. "Mana ada efek jeranya kalo gitu Mas? Setdknya hrs ada sanksi hukum spy yg lain paham bahwa itu melanggar hukum," sambung netter lain.

(wk/evaa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait