Tak Terima Ani Yudhoyono Di-bully, Ketua DPP Demokrat Ikuti Ferdinand dan Mundur Tinggalkan Prabowo
Twitter/jansen_jsp
Nasional

Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, merasa perjuangannya untuk memenangkan paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi, selama 7 bulan lalu sudah tak dihargai lagi.

WowKeren - Kadiv Hukum dan Advokasi Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean mendapat banyak sorotan usai menyatakan tak mau lagi mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Alasan Ferdinand adalah buzzer paslon nomor urut 02 telah melakukan bullying kepada istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Ani Yudhoyono.

Kini, Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, yang juga tergabung dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi pun mengikuti jejak Ferdinand. Jansen menegaskan bahwa Ibu Ani benar-benar menderita sakit kanker darah.

"Bu Ani itu beneran sakit. Bukan bohongan seperti tuduhan buzzer di media sosial twitter ya," jelas Jansen pada Senin (20/5). "Pak Prabowo sendiri pun sudah njenguk ke sana kan. Malah ketika Pak Prabowo datang njenguk waktu itu saya ada di sana dan ikut menjemput Pak Prabowo di depan rumah sakit NUH (National University Hospital) dan ngantarkan ke atas."

Tak hanya itu, Jansen juga menyebutkan bahwa sejumlah pejabat sudah menjenguk Ibu Ani di NUH. Salah satunya adalah Capres petahana Joko Widodo.


"Presiden Jokowi dan banyak pejabat serta mantan pejabat Indonesia juga selama 3 bulan ini juga kan sudah datang menjenguk Bu Ani. Perdana Menteri Singapura juga sudah datang menjenguk. Foto- foto beliau selama perawatan juga kan rutin muncul di media," terang Jansen. "Jadi tuduhan Ibu Ani pura-pura sakit atau merekayasa dirinya pura-pura sakit itu benar benar menurut kami biadab. Politik itu memang keras, tapi kan tidak harus mencabut jiwa kemanusiaan kita."

Jansen juga sempat membahas soal Demokrat yang mempertimbangkan keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Menurut Jansen, keputusan tersebut nantinya akan diambil oleh para petinggi partai.

Karena merasa tak terima Ibu Ani di-bully, Jansen pun menyatakan dirinya mundur dari barisan pendukung Prabowo-Sandi. Ia merasa perjuangannya untuk memenangkan Prabowo-Sandi selama 7 bulan lalu sudah tak dihargai lagi.

"Kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, maka saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini. Dan saya pribadi akan pamit baik baik mundur dari barisan pak Prabowo ini. Karena begini begini saya ini juga ini kan ikut berjuang habis-habisan untuk memenangkan Pak Prabowo," tutur Jansen. "Melecehkan Bu Ani ini menurut saya tidak menghargai perjuangan saya yang juga jelas keringat dan rekam jejaknya selama 7 bulan kemarin untuk memenangkan pak Prabowo. Ibu Ani ini posisinya sudah seperti ibu kandung kami seluruh kader Demokrat. Dengan kejadian beliau dituduh-tuduh sakit rekayasa ini sungguh telah menyakiti hati saya dan hati seluruh kader Demokrat."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru