Khawatir Penularan Rabies, Bupati Karanganyar Bakal Tutup Semua Warung Daging Anjing di Daerahnya
Instagram/juliyatmono.1
Nasional

Keputusan Bupati Karanganyar ini membuat penjual kuliner daging anjing keberatan. Salah satunya adalah penjual di Warung Sate Guguk, Karanganyar. Ia merasa tidak merugikan siapapun atas kegiatan yang dilakukannya.

WowKeren - Bupati Karanganyar, Juliatmono menegaskan akan menutup seluruh warung yang menggunakan olahan anjing di wilayahnya. Ia khawatir adanya anjing yang masuk ke Karanganyar dapat menyebabkan penularan penyakit rabies.

"Untuk mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh daging anjing, kami akan segera menutup semua warung anjing di Karanganyar," ujar Juliyatmono, Rabu (19/6) seperti yang dikutip dari Detik.

Keputusan tersebut merupakan tindak lanjut Pemkab Karanganyar usai menerima kunjungan Dog Meat Free Indonesia beberapa waktu lali. Mereka diketahui gencar menyerukan penolakan terhadap peredaran daging anjing.

"Ini merupakan fokus utama pembangunan yang berkesinambungan, agar manusia selalu berharmonisasi dengan Tuhan dan makhluk hidup, termasuk dengan hewan dan lingkungan," tutur Yuli, seorang anggota Dog Meat Free Indonesia. "Kami mohon dukungan untuk penutupan ini. Harapannya penyakit yang disebabkan anjing ini tidak menyebar di Karanganyar.

Tim koalisi Dog Meat Free Indonesia menyatakan optimis keputusan Bupati Karanganyar akan menjadi awal dari pergerakan nasional dalam menghalangi perdagangan anjing. Meski selama ini daging anjing dikonsumsi dengan alasan kesehatan, mereka menyatakan bahwa kenyataannya perdagangan daging anjing menyebabkan ancaman yang signifikan dan nyata terhadap kesehatan masyarakat.


Keputusan Bupati Karanganyar ini membuat penjual kuliner daging anjing keberatan. Salah satunya adalah penjual di Warung Sate Guguk di Jalan Raya Palur, Kecamatan Jaten, Karanganyar. Ia merasa tidak merugikan siapapun atas kegiatan yang dilakukannya.

"Kalau saya jualan kan sebenarnya tidak mengganggu siapapun," katanya. "Yang mau makan silakan, yang tidak mau ya silakan."

Ia justru menilai usahanya telah memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Melalui warung yang dibangunnya, terdapat sekitar 10 orang yang kini dapat memperoleh pekerjaan.

"Apalagi kami terang-terangan memasang nama sate guguk (anjing), kan tidak menipu," tutur sang penjual. "Justru kalau nanti dilarang, mungkin akan muncul pedagang yang sembunyi-sembunyi."

Pemkab Karanganyar rencananya akan memanggil para penjual kuliner daging anjing ke kantor kabupaten besok siang. Bupati akan menyampaikan langsung komitmennya kepada para penjual daging anjing.

"Besok Pak Bupati ingin bertemu dengan para pedagang. Nanti akan membahas soal komitmen beliau secara lintas sektoral," ucap Plt Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Karanganyar, Siti Maysaroh. "Tentu nanti akan tidak serta merta melarang, pasti dicarikan solusi terbaik."

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru