Namanya Disebut di Keterangan 'Kecurangan Bagian Demokrasi', Ini Respons Moeldoko
Nasional

Keterangan ini disampaikan saksi Prabowo-Sandiaga, Hairul Anas Suaidi dalam sidang PHPU Presiden 2019 di MK. Anas mengaku mendengar Moeldoko menyebut kecurangan sebagai bagian dari demokrasi.

WowKeren - Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin, Moeldoko memberikan penjelasannya terkait kesaksian Calon Legislatif (Caleg) Partai Bulan Bintang (PBB) Hairul Anas Suaidi. Seperti diketahui, sebelumnya Anas dihadirkan dalam persidangan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sebagai saksi dari pihak Prabowo-Sandiaga.

Dalam kesaksiannya, Anas mengaku pernah mengikuti pelatihan oleh TKN. Dalam pelatihan itulah, ujar Anas, sejumlah petinggi TKN termasuk Moeldoko sempat menilai bahwa kecurangan merupakan bagian dari demokrasi.

Atas kesaksian itulah Moeldoko pun angkat bicara. Ia membantah memerintahkan TKN Jokowi-Ma'ruf untuk berlaku curang, seperti yang disampaikan Anas di persidangan.

Moeldoko mengakui memang memberikan pembekalan kepada saksi TKN Jokowi-Ma'ruf. Saat itu ia menegaskan kepada para saksi untuk waspada terhadap segala bentuk kecurangan yang sangat mungkin terjadi dalam pesta demokrasi ini.


"Saya katakan kepada saksi, 'Hei, hati-hati dalam sebuah demokrasi yang mengutamakan kebebasan maka kecurangan itu bisa saja terjadi. Jadi kamu para saksi harus hati-hati, harus aware, harus waspada'," kata Moeldoko, sembari menirukan ucapannya ketika memberi pelatihan dahulu. "Sampai saya tekankan kalau kalian yang pakai kacamata harus duduk di depan."

Menurutnya, asumsi "kecurangan sebagai bagian dari demokrasi" yang muncul dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) tidak tepat. Sebab konteks materi yang disampaikannya kala itu hanya untuk mengingatkan bahwa kecurangan bisa saja terjadi dalam demokrasi.

"Bukan (kecurangan bagian dari demokrasi)," tutur Moeldoko, tegas, ketika ditemui di Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/6). "Sekali lagi konteksnya, dalam sebuah demokrasi bisa saja kecurangan terjadi. Siapapun bisa melakukan kecurangan."

"Bahkan ada sebagian orang kalau nggak melakukan kecurangan nggak wajar, bahasa saya seperti itu kepada saksi," lanjutnya. "Karena apa, saya ingin membangun kewaspadaan kepada mereka. Iya, mengingatkan saja."

Ia pun menegaskan tak pernah mengajarkan saksi untuk berlaku curang. Hal itu, ujar Moeldoko, juga sempat diakui Anas di persidangan.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru