KPAI Nilai Tak Tepat Wacana Hapus Pendidikan Agama di Sekolah Dikaitkan dengan Radikalisme
Nasional

Komisi Perlindungan Anak Indonesia menilai bahwa pendidikan agama sangat penting diberikan di kurikulum sekolah karena sejumlah alasan, termasuk membentuk karakter anak.

WowKeren - Komisi Perlindungan Anak Indonesia ikut menanggapi wacana yang ingin menghapuskan pendidikan agama dari kurikulum sekolah. Ketua KPAI Susanto menilai bahwa pendidikan di sekolah sangat diperlukan untuk membangun karakter anak. Ia kemudian menjelaskan ada lima alasan pendidikan agama harus ada di sekolah.

Yang pertama merujuk pada Pancasila sebagai dasar negara. Sila pertama Pancasila adalah Ketuhanan Yang maha Esa oleh sebab itu adanya pendidikan agama di sekolah merupakan bentuk realisasi dari sila pertama ini.

"Pertama Indonesia merupakan negara yang berlandaskan Pancasila," kata Susanto, Jumat (5/7). "Maka pendidikan agama di sekolah sejatinya merupakan realisasi dari sila pertama."

Alasan lainnya adalah bahwa agama bisa dijadikan sebagai acuan dalam melakukan perbuatan sehari-hari sehingga tidak hanya sebatas pengetahuan. Agama akan membantu membentuk karakter seseorang. "Tentu pendidikan agama tidak sekedar menjadi pengetahuan tetapi harus mewarnai sikap dan perilaku," lanjut Susanto.


Susanto juga menyinggung soal fenomena tawuran pelajar. Adanya siswa yang tawuran meski nilai agamanya bagus, tak serta merta bisa dijadikan sebagai alasan bahwa pendidikan agama harus dihapuskan. Menurutnya, hal itu perlu adanya evaluasi dalam metode pembelajaran.

Agama merupakan hal yang mendasar untuk membangun generasi yang berakhlak mulia. Ia mengimbau agar guru pengajar mata pelajaran agama adalah mereka yang kompeten.

"Tentu guru yang mengajar agama harus kompeten, terseleksi, dan tidak memiliki kecenderungan memiliki paham radikalisme,"tutur Susanto. "Dalam banyak kasus justru yang memiliki kecenderungan radikalisme itu bukan guru agama tetapi guru dengan mata pelajaran tertentu dan bicara agama padahal bukan kompetensinya."

Oleh sebab itu, ia menegaskan bahwa pendidikan agama sebaiknya tidak dikaitkan dengan kekhawatiran munculnya radikalisme. Pendidikan agama yang tepat, dikatakannya, justru bisa melawan radikalisme dan terorisme.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait