Pakar Tsunami Sebut Pulau Jawa Berpotensi Diguncang Gempa 8,8 SR dan Gelombang Setinggi 20 Meter
Nasional

Tsunami yang diperkirakan mencapai 20 meter akan tiba 30 menit setelah gempa terjadi. Artinya, masyarakat hanya memiliki waktu 25 menit untuk evakuasi setelah BMKG mengumumkan peringatan dini setelah 5 menit.

WowKeren - Sudah menjadi rahasia umum jika sejumlah wilayah di Indonesia rawan mengalami bencana alam. Hal tersebut merupakan imbas dari posisi Indonesia yang terletak di antara pertemuan lempeng Eurasia, Pasifik, dan Australia.

Seperti diketahui, banyak tempat di Indonesia yang terletak di pesisir pantai dari samudera. Daerah pesisir ini cukup rawan mengingat adanya risiko tsunami, termasuk Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

Pakar Tsunami dari Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko menyebut bahwa bagian selatan Pesisir Pulau Jawa berpotensi diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8. Gempa ini akan memicu tsunami dahsyat dengan gelombang tinggi.

"Ada segmen-segmen megathrust di sepanjang selatan Jawa hingga ke Sumba di sisi timur dan di selatan Selat Sunda," kata Widjo di Yogyakarta, Rabu (17/7). "Akibatnya, ada potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,5 hingga 8,8."


Adanya gempa berkekuatan dahsyat tersebut, akan memunculkan gelombang tsunami hingga setinggi 20 meter dengan jarak rendaman sekitar tiga hingga empat kilometer. Gelombang ini diperkirakan akan tiba 30 menit usai terjadinya gempa besar. Oleh sebab itu, masyarakat hanya memiliki waktu selama 25 menit untuk evakuasi.

"Jika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membutuhkan waktu lima menit sejak gempa untuk menyampaikan peringatan dini," lanjut Widjo. "Maka masyarakat hanya memiliki waktu sekitar 25 menit untuk melakukan evakuasi atau tindakan antisipasi lain."

Gempa ini berpotensi berdampak pada daerah yang cukup luas, khususnya daerah selatan DIY dari Cilacap hingga Jawa Timur. Berdasarkan catatan sejarah, gempa besar yang menimbulkan tsunami pernah terjadi dua kali di Jawa. Yakni pada 1994 di Banyuwangi dengan magnitudo 7 dan pada 2006 yang menyebabkan tsunami di Pangandaran akibat gempa 6,8 SR.

"Untuk gempa 1994, tidak ada catatan terjadi tsunami di DIY," tutur Widjo. "Tetapi pada 2006 ada catatan terjadi tsunami di selatan DIY tetapi jangkauannya tidak melebihi Gumuk Pasir di Parang Kusumo."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru