Tas Lokal Asli Semarang Ini Disangka Barang Mewah Sekelas Louis Vuitton Hingga Ditahan di Rusia
Twitter
Nasional

Petugas imigrasi Rusia menilai bahwa tas Roro Kenes memiliki kualitas sangat bagus hingga dianggap barang premium dengan harga lebih tinggi dari yang didaftarkan.

WowKeren - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sempat dicurhati oleh salah satu pengrajin tas yang mengikuti pameran Festival Indonesia Moskow. Warga Semarang yang bernama Syanaz Nadya Winanto Putri itu tak menyangka niatnya untuk mengenalkan kerajianan tas miliknya ke masyarakat Rusia bakal menemui hambatan besar.

Pemilik merek dagang Roro Kenes ini rupanya harus berurusan dengan otoritas Bandara Rusia saat hendak mengikuti pameran. 10 buah tas karya Syanaz pun ditahan Bandara Domodedovo lantaran terlalu bagus hingga disamakan dengan buatan merek terkenal seharga ratusan juta.

"Saya tiba Rabu 1 Agustus bareng pelaku usaha lain yang difasilitasi Pemprov Jateng," tutur Syanaz kepada Ganjar yang tengah mengunjungi booth Pemprov Jateng di Taman Krasnaya Presnya, Moskow, dilansir Merdeka, Minggu (4/8). "Orang lain juga banyak yang bawa tas dari kulit, tapi cuma milik saya yang tidak bisa keluar."

Syanaz mengaku pada Ganjar bahwa dirinya sempat diinterogasi hingga empat jam. Tas yang dibawanya lewat kargo diperiksa oleh 15 petugas imigrasi Rusia.

Usai pemeriksaan, petugas berkesimpulan bahwa tas Roro Kenes milik Syanaz memiliki kualitas sangat bagus hingga dianggap barang premium dengan harga lebih tinggi dari yang didaftarkan. "Mereka bilang tas saya pasti harganya ratusan juta dan terbuat dari kulit eksotis kualitas premium sekelas Vuitton atau Bottega," ujar Syanaz.


Mendengar kesimpulan tersebut, Syanaz pun kaget setengah mati. Pasalnya, produk yang ia bawa berbahan kulit sapi lokal. Sebagian bahkan hanya berbahan karung goni dengan variasi tenun lurik. Tas Roro Kenes ini juga hanya dibanderol harga ekspor Rp150 ribu untuk tas goni, dan Rp1 juta untuk tas kulit.

Meski petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) ikut turun tangan, namun tas Syanaz masih tetap ditahan. Bahkan, tas-tas tersebut tak kunjung bisa keluar dari bandara hingga festival dibuka secara resmi pada Jumat (2/8).

"Untungnya masih ada beberapa tas yang saya bawa lewat bagasi," ungkap Syanaz. "Dan tas harian saya sendiri akhirnya ikut dipamerkan agar terkesan agak banyak."

Kendala ini rupanya dinilai Ganjar sebagai bukti bahwa tas Roro Kenes telah diakui berkualitas internasional. Bahkan sejajar dengan tas-tas mewah keluaran Louis Vuitton, Bottega, Chanel, Gucci, atau Hermes.

"Kualitas sudah dianggap premium berarti layak ekspor dengan harga yang kompetitif juga," pungkas Ganjar. "Semoga tahun depan sudah bisa menyaingi tas branded yang puluhan juta."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait