Viral Foto Taruna Akmil Keturunan Prancis Kibarkan Bendera HTI, Ini Respons TNI
Nasional

Enzo Zenz Allie dan ibunya kedapatan mengibarkan bendera tauhid. Berita ini pun langsung menjadi viral, bahkan membuat nama 'Enzo' memasuki daftar Trending Topic.

WowKeren - Baru-baru ini jagad maya dibuat heboh dengan bergabungnya seorang taruna Akademi Militer (Akmil) berparas bule. Belakangan terungkap pemuda bernama Enzo Zenz Allie tersebut merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan Prancis.

Sosok Enzo jadi bahan pembicaraan usai videonya saat sedang berbincang langsung dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto beredar luas di media sosial. Dalam dialog berbahasa Prancis tersebut, Enzo mengaku sangat bertekad untuk bergabung dengan Kopassus TNI AD.

Namun belakangan isu miring menerpa Enzo. Dilansir dari akun Twitter @habibthink, Enzo disebut sebagai pengagum Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Pemilik akun tersebut pun mengunggah tangkapan layar (screenshot) foto profil Enzo dan ibunya di media sosial Facebook. Di foto tersebut terlihat Enzo dan ibunya yang terang-terangan membawa bendera tauhid.

"Walah, kok bisa?" cuitnya pada Rabu (7/8) pagi. "Jangan sampai TNI keracunan virus HTI."


Viral Foto Taruna Akmil Keturunan Perancis Kibarkan Bendera HTI, Ini Respons TNI

Twitter

Diunggah pada pukul 09.00 WIB, postingan ini sudah mendapat lebih dari 900 likes. Warganet juga beramai-ramai meninggalkan komentarnya. Mereka pun meminta agar TNI menindaklanjuti kecurigaan ini. Sebab mereka khawatir lembaga pertahanan negara disusupi sosok-sosok yang tidak menjunjung ideologi Pancasila.

Menanggapi berita viral ini, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sisriadi pun meminta masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menyikapi isu. Ia menyebut tak etis bila masyarakat langsung menilai pemuda itu hanya lewat postingan Facebook-nya.

"Kita juga belum yakin kalau hanya lihat Facebook-nya, bergaulnya dengan siapa," kata Sisriadi, Rabu (7/8). "Koramil itu kan mengawasi dia sehari-hari. Selama dia seleksi, apalagi dia sudah seleksi, aparat teritorial akan melihat. Sistem itu sudah dari dulu dibakukan."

Lebih lanjut, menurut Sisriadi, sistem seleksi TNI sudah sangat selektif. TNI pun menelusuri jejak digital para calon taruna Akmil. Selain itu, dalam uji psikotes pun dapat diukur sejauh mana tingkatan ekstrem ideologi seseorang.

"Kita buktikan dulu dia terpapar atau tidak. Nanti kita dalami," tuturnya, dilansir oleh Merdeka. "Andaikata iya, ya kita berikan perhatian khusus. Kita kan punya sistem deradikalisasi. Jadi banyak jalan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru