Patenkan Obat Kanker Bajakah, Gubernur Kalteng: Biar Tidak Diklaim Negara Lain
Nasional

Gubernur Kalimantan Tengah akan mematenkan obat kanker Bajakah hasil temuan dari 3 siswa SMAN 2 Palangka Raya. Hal ini dilakukan agar obat kanker tersebut tidak diklaim oleh negara lain.

WowKeren - Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran mengaku dalam waktu dekat ini ia akan segera mematenkan obat kanker Bajakah yang ditemukan oleh 3 siswa SMAN 2 Palangka Raya. Pasalnya, obat yang ditemukan oleh Yazid, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani harus segera dipatenkan agar tidak diklaim oleh negara lain.

"Obat kanker yang ditemukan tiga pelajar dari SMA 2 Palangka Raya itu segera dipatenkan, bahwasanya obat dari tumbuhan yang mereka olah dari batang pohon tersebut takutnya kalau tidak dipatenkan diambil oleh negara lain," kata Sugianto Sabran setelah bertemu tiga siswa tersebut di Palangka Raya, Selasa (13/8).

Sugianto mengatakan jika obat kanker yang berasal dari keanekaragaman hayati provinsi tersebut sudah terbukti bisa menyembuhkan seorang warga yang menderita kanker payudara. Maka dari itu ia memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, untuk segera melakukan penelitian mengenai hal tersebut, agar temuan itu juga segera dipatenkan.

"Mereka bertiga ini juga sudah pernah memenangkan kejuaraan dunia di Korea dengan obat ini. Maka dari itu mereka harus benar-benar diperhatikan, karena apa yang didapatkan mereka itu sangat langka di dunia ini dan bahan obat tersebut hanya ada di Kalteng," ucapnya.


Gubernur Kalimantan Tengah juga menyebutkan apabila hasil riset penelitian tentang obat tersebut benar bisa menyembuhkan penyakit kanker, maka ia berniat untuk membangun sebuah rumah sakit khusus untuk menangani pasien penderita kanker. Ia juga menuturkan jika pihaknya akan menjaga tumbuhan Bajakah yang menjadi bahan obat tersebut.

"Kalau rumah sakit khusus pasien kanker dibuat di Palangka Raya, masyarakat dari luar daerah akan berobat ke sini dan pemasukan daerah tentunya juga akan meningkat. Apalagi obat penyembuh kanker itu hanya ada di daerah kita saja dan belum diketahui siapapun cara pembuatannya selain tiga siswa SMAN 2 tersebut," ungkap Sugianto.

Tak hanya itu, Sugianto Sabran juga memberikan penghargaan kepada ketiga siswa berprestasi tersebut. Ia juga meminta agar penemu obat kanker Bajakah tersebut untuk tidak keluar daerah tanpa izin pemerintah untuk sementara.

Hal ini dilakukan agar ilmu yang dimiliki oleh ketiganya tidak diambil oleh negara-negara besar yang sudah mengetahui manfaat obat herbal yang mereka ramu. "Mereka ini harus dijaga dengan baik, kalau pun mereka keluar daerah saya maunya mereka izin dengan pemprov hal ini agar temuan mereka itu tetap dirahasiakan dan jangan dibeberkan ke orang lain," pungkas Sugianto.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru