Buntut Rasisme ke Mahasiswa Papua, Warga Manokwari Gelar Protes Besar-Besaran
Twitter/FreeWestPapua
Nasional

Massa demonstran nekat menduduki sejumlah ruas jalan protokol di Manokwari, Papua Barat. Mereka pun menebang pohon serta membakar ban di lokasi demonstrasi.

WowKeren - Isu rasisme di Indonesia kembali menjadi sorotan. Kali ini sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, menjadi sasaran amukan ormas dan warga sekitar. Dalam aksi "marah-marah" itulah, muncul perkataan bernuansa rasisme yang membuat banyak pihak berang.

Salah satu pihak yang mengecam paling keras atas peristiwa ini tak lain adalah warga Manokwari. Bahkan amarah mereka pun diluapkan dalam bentuk aksi massa besar-besaran. Seperti dikabarkan oleh akun Instagram @lambe_turah, aksi massa berlangsung begitu mencekam dan membuat Ibu Kota Papua Barat itu lumpuh total.

"Hari ini kota manokwari lumpuh total. Akibat demo besar besaran diduga terkait isu rasisme. Semoga cepat selesai dan suasana kembali kondusif," tulis pengelola akun @lambe_turah. "Agar warga bisa kembali beraktifitas seperti biasanya. Buat sodara sodara minceu di sana tetep damai yess #stoprasis #indonesiadamai."

Dilansir dari Antara, diketahui lalu lintas kendaraan di sejumlah ruas jalan Manokwari macet total karena aksi massa ini. Jalan Yos Sudarso, yang notabene jalan utama Kota Manokwari, terpantau diblokade massa. Massa demonstran pun nekat menebang pohon serta membakar ban di jalan raya.


Aparat keamanan dari Polda Papua Barat dan Polres Manokwari pun sudah diterjunkan ke lapangan demi mengendalikan situasi tersebut. Belakangan terungkap massa demonstran ingin pemerintah segera menyelesaikan permasalahan mahasiswa Papua itu.

Sebelumnya, asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya dikepung oleh sejumlah massa sejak Jumat (16/8) sore. Aksi ini dipicu atas dugaan gambar bendera merah putih yang diduga dipatahkan dan dibuang ke selokan oleh mahasiswa Papua.

Kejadian ini sukses mendulang perhatian masyarakat luas. Selain karena menunjukkan masih rawannya isu rasisme "digoreng" di kalangan masyarakat, peristiwa ini terjadi menjelang Hari Kemerdekaan RI ke-74 pada Sabtu (17/8) lalu.

Namun pandangan berbeda disampaikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe. Melalui rilis persnya, ia justru mengimbau agar masyarakat menyikapi kejadian itu dengan wajar.

"Pemerintah Provinsi Papua menyampaikan kepada seluruh masyarakat Papua yang berada di Provinsi Papua maupun seluruh wilayah Indonesia," kata Lukas dalam keterangannya seperti dilansir dari CNN Indonesia, Senin (19/8). "Untuk merespons insiden Surabaya, Semarang dan Malang tersebut secara wajar."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru