Kerusuhan Manokwari Sudah Mereda, Ini Penjelasan Kapolri Soal Kronologinya
Nasional

Berdasarkan penjelasan Kapolri, kerusuhan di Manokwari dan Jayapura tak lepas dari insiden bernuansa rasisme yang terjadi di Surabaya dan Malang pada pekan lalu.

WowKeren - Hari ini, Senin (19/8), Kota Manokwari di Papua Barat tengah menjadi sorotan. Pasalnya sebuah demonstrasi besar-besaran terjadi di sana yang bahkan berujung pada kerusuhan. Beruntung tak ada korban jiwa yang ditelan dalam peristiwa tersebut.

Saat ini, situasi di Manokwari sudah mereda. Informasi terbaru menyebut massa sudah berhasil dibubarkan. Mereka pun telah menyampaikan tuntutan mereka, yakni soal keamanan mahasiswa Papua di Jawa serta permohonan maaf dari pejabat yang sudah mengeluarkan pernyataan bernuansa rasisme.

Lantas bagaimana kronologi sesungguhnya hingga kerusuhan ini terjadi? Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian pun buka suara soal ini. Dilansir dari CNN Indonesia, Tito mengakui bahwa kerusuhan yang terjadi di Manokwari dipicu dari insiden pengepungan di Surabaya serta bentrokan di Malang.

Untuk diketahui, mahasiswa Papua sempat terlibat bentrokan dengan warga Malang. Aliansi mahasiswa Papua berencana menggelar unjuk rasa dan menuntut hak-hak mereka terkait dengan Perjanjian New York. Namun aksi massa ini dihalangi oleh warga sehingga berujung bentrok.

"Kita sudah tahu bahwa hari ini ada kejadian di Manokwari. Ada aksi anarkis dan juga ada pemukulan massa," kata Tito di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Senin (19/8). "Ini dipicu karena kejadian di Jatim khususnya di Surabaya dan Malang. Ini tentu kita sesalkan."


Menurutnya, insiden di kedua kota sudah diselesaikan oleh aparat setempat. Namun ada oknum yang berusaha memanfaatkan situasi tersebut untuk memicu kerusuhan yang lebih besar.

Bahkan, tutur Tito, oknum itu nekat menyebarkan informasi bohong alias hoaks di media sosial. Salah satunya soal ucapan atau makian yang dialamatkan kepada mahasiswa Papua serta kabar meninggalnya seorang mahasiswa di Surabaya.

"Muncul hoaks mengenai ada kata yang kurang etis dari oknum tertentu. Ada juga gambar seolah adik-adik kita dari Papua meninggal," jelasnya. "Ini berkembang di Manokwari kemudian terjadi mobilisasi massa."

Oleh karena itu, pihak Polri pun bergerak cepat mengusut penyebar konten hoaks di balik insiden Manokwari. Kabar ini pun dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

"Saat ini kita (kepolisian) sudah melakukan profiling (identifikasi) penyebar konten-konten hoaks itu," tutur Dedi, dilansir dari Republika. "Karena narasi dalam konten itu menyampaikan hoaks yang sifatnya diskriminatif terhadap warga Papua."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait