Tanggapi Soal Spanduk 'Kaltim Ibu Kota RI', Istana Pastikan Lokasi Detail Segera Diumumkan
Nasional

Pernyataan ini menjadi janji kedua pihak Istana setelah Jokowi batal menyampaikan lokasi detail Ibu Kota baru dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI pada Jumat (16/8) pekan lalu.

WowKeren - Pekan lalu, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo siap menyampaikan rencana detail soal pemindahan Ibu Kota pada Jumat (16/8). Hari tersebut dipilih karena bertepatan dengan agenda sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang rutin digelar sehari sebelum Hari Jadi Kemerdekaan ke-74 RI.

Namun rupanya pernyataan ini berakhir sekadar wacana. Dalam pidatonya di tiga segmen, Jokowi sama sekali tidak menyinggung soal informasi detail rencana pemindahan Ibu Kota. Sebaliknya, Jokowi justru meminta izin kepada para hadirin untuk memindahkan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan.

Situasi ini membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur merasa "kecewa". Pasalnya, pihak Pemprov rupanya sudah mempersiapkan spanduk yang menunjukkan rasa terimakasih mereka apabila Kaltim dipilih sebagai Ibu Kota baru Indonesia. Potret spanduk inilah yang lantas viral di media sosial beberapa hari belakangan.


Menanggapinya, pihak Istana Negara pun mengaku tak mempermasalahkan aksi pamer spanduk tersebut. Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin menyebut tindakan itu normal.

"Normal saja, biasa. Ketika Presiden sebutkan pemindahan itu, Beliau sampaikan permohonan izin kepada masyarakat di depan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia," katanya, Minggu (18/8). "Pidato MPR kemarin, kemudian wilayah-wilayah yang akan jadi perkiraan Ibu Kota apakah Kalteng, apakah Kaltim, normal-normal saja."

Menurutnya, tindakan itu adalah wujud apresiasi dari masyarakat. Lebih lanjut, ia pun memastikan lokasi detail Ibu Kota baru akan segera disampaikan dalam waktu dekat oleh Jokowi.

"Kalau daerah Kalimantan kemudian bentangkan spanduk, biasa saja. Apresiasi masing-masing daerah ingin menjadikan tempat sebagai ibu kota negara," ujarnya, dilansir dari Detik News, Senin (19/8). "Itu bentuk nasionalisme agar daerahnya menjadi ibu kota negara."

"Insya Allah, kalau Presiden Jokowi punya sikap mengambil keputusan tidak lambat, cakap dan segara lakukan sesuatu, yang juga menjadi jawaban kepada publik sehingga kita butuh waktu," imbuhnya. "Sedikit sabar, insya Allah beliau akan bisa umumkan (sesegera mungkin). Kalau lebih cepat, moga-moga tahun ini diumumkan."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru