Bantu Polisi Yang Terbakar Hidup-Hidup, Siswa di Cianjur Ini Raih Penghargaan
Nasional

Diketahui 3 orang polisi terbakar hidup-hidup saat sedang mengendalikan situasi gelaran aksi massa di Cianjur, Kamis (15/8). Salah seorang di antaranya harus menderita luka bakar sampai 80 persen.

WowKeren - Kisah pilu yang menimpa tiga polisi di Cianjur pada Kamis (15/8) pekan lalu masih begitu membekas. Diketahui ketiganya terbakar hidup-hidup ketika sedang berusaha mengendalikan situasi gelaran aksi massa.

Namun ada pula aksi heroik seorang siswa di balik kisah nahas ini. Adalah Moch Ridwan Suryana, seorang siswa SMK Pasundan Cianjur, yang dengan gagah berani membantu Aiptu Erwin yang terbakar hidup-hidup.

Tak merasa gentar, Ridwan dengan sigap berusaha membantu agar Aiptu Erwin tidak terus dilalap api. Atas aksinya, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi pun memberikan penghargaan kepada Ridwan.

"Anak SMA tadi itu luar biasa," kata Rudy di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (20/8). "Saya tanya motivasinya apa, dia jawab kemanusiaan. Orang terluka, jadi korban harus ditolong."

"Anak seumur segitu sanggup menanggung risiko dengan mengulurkan tangannya, membantu. Setelah itu katanya dia nyari minum dan beri minum (untuk korban)," imbuhnya, dilansir dari laman Detik News. "Bayangin, anak segitu masih membimbing orang yang dapat kesusahan. Untuk itu kami beri penghargaan."


Ridwan pun bersedia membagikan kisahnya kepada awak media. Menurutnya, kala itu ia membantu ketika tubuh korban sudah tidak terlalap api.

Ia langsung berinisiatif mengambilkan air. Ridwan juga berusaha memberi dukungan moral agar korban tidak terus merasa kesakitan.

"Sebenarnya saya nggak ikut memadamkan api di tubuh korban, coba saat itu api sudah padam. Korban teriak histeris, terus saya ada inisiatif ambil air," jelasnya. "Saya kasih sambil nenangin korban dengan istighfar. Selang beberapa menit ada polisi angkat korban."

Sementara itu, kasus ini masih terus ditelusuri pihak kepolisian. Yang terbaru, polisi dikabarkan sudah menetapkan empat orang sebagai tersangka, salah satunya RS (19).

Terkait dengan penetapan RS sebagai tersangka, sang ibu pun sempat ikut buka suara. Kendati menerima anaknya melakukan kesalahan fatal, Enung, nama ibu RS, tetap berharap agar anaknya tidak mendapat hukuman berat.

"Ya nerima, dia kan salah," tutur Enung. "Ya minta diringanin aja. Jangan sampai terlalu disiksa. (Pokoknya) minta yang ringan, seringan-ringannya, Pak."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait