Rektor Asing Selanjutnya Bakal Didatangkan Dari Amerika Serikat
Nasional

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir telah memperkenalkan rektor asing asal Korea Selatan yang hadir untuk memimpin Universitas Siber Asia.

WowKeren - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) diketahui telah menghadirkan rektor asing pertama di Indonesia. Rektor bernama Jang Youn Cho asal Korea Selatan tersebut hadir untuk memimpin Universitas Siber Asia.

Setelah Korea Selatan, Kemenristekdikti mengaku akan ada kerja sama dengan perguruan tinggi di Amerika Serikat terkait penempatan rektor asing. Menristekdikti Mohamad Nasir mengaku saat ini semuanya sedang dalam proses negosiasi.

"Sebentar lagi ada permintaan dari perguruan tinggi lain yang nanti akan kerja sama dengan Amerika," terang Nasir di kantor Kemenristekdikti pada Kamis (29/8). "Ini lagi negosiasi mereka ya."

Meski demikian, Nasir belum bisa membeberkan perguruan tinggi mana saja yang akan menjalin kerja sama, termasuk kampus Amerika mana yang akan bekerjasama. Ia hanya menyebut bahwa lulusan Perguruan Tinggi Indonesia yang menjalin kerja sama ini dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.


Selain itu, Nasir juga menjelaskan bahwa sejauh ini baru perguruan tinggi swasta saja yang bisa menampung rektor asing. Nasir rupanya masih ingin memperbaiki regulasi sehingga penempatan rektor asing di perguruan tinggi negeri bisa dilakukan pada 2020 mendatang.

"Untuk perguruan tinggi negeri kami sedang perbaiki peraturan-peraturannya," jelas Nasir. "Mudah-mudahan selesai di tahun 2019."

Sementara itu, pengawasan khusus nantinya akan diadakan bagi perguruan tinggi Indonesia yang bekerja sama dengan perguruan tinggi asing. Pengawasan ini dilakukan supaya visi dan misi Kemenristekdikti tetap dijalankan, yaitu meningkatkan posisi perguruan tinggi Tanah Air di peringkat dunia.

"Itu adalah modul, sistem pembelajaran yang ada di dalam cyber atau yang online ini harus kita lihat apakah memenuhi standar atau tidak," terang Nasir. "Jadi mata kuliahnya terstandarisasi dengan baik atau tidak prosesnya nanti ke depan jangan sampai ini hanya seperti lembaga kursus biasa yang tidak mempunyai nilai tambah bagai anak itu."

Keberadaan rektor asing ini harus mampu menjadikan Universitas yang dipimpinnya menjadi berkualitas dan berdaya saing di tingkat global. "Targetnya adalah meningkatkan APK (Angka Partisipasi Kasar), mutu harus jadi baik dan daya saing nanti di tingkat internasional," pungkas Nasir.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait