Dugaan manipulasi voting 'Produce X 101' masih ditangani polisi. Media sempat melaporkan jika polisi sudah punya rekaman staf yang mendiskusikan soal manipulasi voting tersebut.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Jumat, 30 Agustus 2019 - 12:46 WIB
WowKeren - Mnet saat ini tengah menghadapi tudingan kecurangan dalam hasil voting final penentuan 11 besar member yang akan debut dari "Produce X 101". Fans yang menuntut stasiun TV itu bahkan juga menduga adanya kecurangan dalam "Produce 48".
Program berita "KBS News" pada episode yang ditayangkan Jumat (30/8) pun ikut mengupas terkait tudingan kecurangan hasil voting tersebut. Program itu bahkan bekerja sama dengan profesor matematika perguruan tinggi untuk menganalisis hasil pemungutan suara di episode final "Produce 48".
Matematikawan memperhatikan pola yang sangat mirip dalam hasil voting final "Produce 48" dengan hasil pemungutan suara yang diumumkan pada episode terakhir "Produce X 101" yang kini masih dalam proses penyelidikan kepolisian.
Pola mirip itu dalam bentuk "persentase suara" yang tidak terbagi merata saat memperhitungkan jumlah total 4.452.177 suara. Sebaliknya, ahli matematika menunjukkan bahwa ketika mereka menghitung persentase suara dari masing-masing 20 trainee teratas, semua persentase menunjukkan angka desimal yang dengan mudah dibulatkan ke atas atau ke bawah ke "0" dalam desimal ke-5.
Selanjutnya ahli matematika menghitung bahwa Mnet "memperoleh" jumlah suara total dari masing-masing 20 trainee teratas dengan persamaan di mana mereka mengambil persentase individu hingga angka desimal ke-2 dan mengalikannya dengan jumlah suara total 4.452.177.
Sementara itu beberapa waktu lalu, media setempat ramai melaporkan jika polisi sudah punya rekaman staf yang mendiskusikan soal manipulasi voting tersebut. Kepolisian Metropolitan Seoul pun mengonfirmasi jika mereka memang melakukan penggeledahan dan penyitaan kedua di kantor CJ Entertainment pada 12 Agustus lalu.
Saat dimintai tanggapan soal kabar mereka punya rekaman staf mendiskusikan manipulasi voting, kepolisian menjawab, "Berbicara tentang kemajuan investigasi bisa dilihat sebagai publikasi fakta tentang dugaan kejahatan sehingga polisi tidak bisa memberikan rinciannya saat ini."
(wk/amal)
