Sering Rombak Direksi Sesuka Hati, Said Didu Sebut Rini Soemarno Anggap BUMN Milik Pribadi
Nasional

Pernyataan tersebut menanggapi langkah Rini yang menunjuk Suprajarto sebagai Dirut BTN setelah menjabat sebagai Dirut BRI namun tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

WowKeren - Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menyoroti langkah menteri BUMN Rini Soemarno yang menunjuk Suprajarto menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Bank Tabungan Negara (Persero). Diketahui, Suprajarto sebelumnya menjabat sebagai Dirut PT Bank Rakyat Indonesia.

Namun, usulan tersebut rupanya ditolak tegas oleh Suprajarto. Terkait situasi ini, Said menilai bahwa Rini telah menganggap BUMN sebagai miliknya sendiri. Hal tersebut dilakukan lantaran Rini kerap melakukan perombakan direksi.

"Bu Rini sering melakukan ini," kata Said dilansir Detik Finance, Jumat (30/8). "Jadi saya lihat, Bu Rini menganggap BUMN milik pribadi dia."

Tak hanya itu, yang menjadi masalah lainnya adalah bahwa pergantian posisi dirut tersebut tidak didahului dengan pemberitahuan sebelumnya. Suprajarto mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak pernah diajak membicarakan pergantian posisi tersebut. Oleh sebab itu, ia dengan tegas menolaknya.


Hal-hal semacam itu dianggap Said sebagai pelanggaran prosedur yang ada. Menurutnya, Rini sudah membuat BUMN berantakan dengan sikapnya yang dengan sesuka hati mengganti direksi. "Kok orang berhenti dan diangkat tidak diberitahu, itu undang-undang. Bu Rini bikin BUMN amburadul dengan proses penggantian seenaknya," tegas Said.

Hal serupa sebelumnya juga pernah terjadi pada mantan Komisaris Utama PT Semen Indonesia, Sutiyoso. Kala itu, Sutiyoso dicopot dari jabatannya tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. "Waktu Sutiyoso dicopot jadi komisaris utama, dia tidak tahu, menurut saya tidak manusiawi," imbuh Said.

Diketahui, Suprajarto yang tak bisa menerima hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) memilih untuk mengundurkan diri. Ia menolak untuk diangkat sebagai Dirut BTN karena belum ada pembahasan sebelumnya.

"Di mana saya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini sebelumnya apalagi diajak musyawarah," kata Suprajarto di Jakarta Pusat, Kamis (29/8). "Oleh karena itu atas penetapan RUPSLB BTN pada hari ini tersebut saya tidak dapat menerima keputusan itu dan saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil keputusan RUPSLB BTN."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait