Kemenhub Sebut Analisa Penyebab Kecelakaan Cipularang Butuh Waktu 1 Minggu
Nasional

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta agar pihak pengelola Jalan Tol Cipularang melakukan perbaikan misalnya dengan memasang rambu peringatan tambahan.

WowKeren - Kementerian Perhubungan telah menerjunkan tim khusus untuk mengidentifikasi kecelakaan maut yang terjadi di KM 91 Tol Pubaleunyi atau Cipularang pada Senin (2/9) siang. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pihaknya memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk menganalisa penyebab kecelakaan maut itu.

"Kita baru tugaskan kemarin," kata Budi di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa (3/9). "Dan mungkin kita butuhkan kalau yang berkaitan dengan teknis, struktural, kita butuhkan paling tidak satu minggu untuk menganalisis apa yang terjadi."

Selanjutnya, Budi meminta agar pengelola Jalan Tol Cipularang melakukan perbaikan misalnya dengan memberikan rambu tambahan supaya para pengendara lebih berhati-hati. Ia juga meminta agar ada petugas yang aktif mengatur arus lalu lintas di sana. Sebab, Budi menilai kecelakaan kerap terjadi di jalur tersebut.


"Kita minta Jasa Marga untuk lakukan perbaikan. Tapi paling tidak, kita akan minta kepada Jasa Marga untuk memberikan suatu warning di tempat itu dengan lampu," jelas Budi. "Dengan mungkin ada petugas yang aktif memberikan perhatian. Mungkin juga atau dengan segala sesuatu sehingga tempat yang legendaris atau selalu terjadi di situ bisa terselesaikan dengan baik."

Selain menugaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kemenhub juga bekerja sama dengan pihak Institut Teknologi Bandung (ITB). Budi menilai bahwa tak menutup kemungkinan kecelakaan maut tersebut berkaitan dengan desain geometrik jalan.

Jika setelah dilakukan analisa hasilnya memang ditemukan bahwa kecelakaan disebabkan karena konstruksi jalan, maka Budi akan meminta pihak Jasamarga untuk segera melakukan perbaikan. "Kalau ternyata ada satu alignment atau flow yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah dalam konstruksi jalan pada umumnya, kita minta Jasamarga untuk lakukan perbaikan," lanjutnya.

Sementara itu, Pengamat transportasi Djoko Setiowarno menilai perlu adanya pengawasan hingga pembatasan muatan kendaraan yang melewati ruas tol. Sebab, kecelakaan yang baru saja terjadi itu diawali dengan tergulingnya truk bermuatan tanah.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru