MUI Tanggapi Cerita Viral KKN Desa Penari, Sayangkan Soroti Hal Musyrik
Nasional

Wakil Ketua Komisi Hukum dan Perundangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah menilai bahwa ada hal lain yang lebih positif yang bisa diekspos dalam cerita tersebut.

WowKeren - Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut menyoroti cerita KKN Desa Penari yang menghebohkan jagad maya akhir-akhir ini. Wakil Ketua Komisi Hukum dan Perundangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah menyayangkan cerita 'KKN di Desa Penari' lebih menyoroti hal musyrik.

Dalam cerita KKN Desa Penari, terdapat sebuah pemakaman aneh yang batu nisannya ditutup kain hitam. Bahkan ada juga sesajen di batu dekat pohon beringin besar. Hal-hal semacam ini dikatakan Ikhsan bisa menggiring masyarakat ke perilaku musyrik.

"Jadi tentu saja ya kita tidak sependapat atau menyayangkan," kata Ikhsan dilansir dari Okezone, Sabtu (7/9). "Ada ekspose suatu tempat karena pengaruh mistis."

Sebab selain kemistisan, ada hal lain yang seharusnya bisa lebih ditonjolkan dalam cerita tersebut. Misalnya tentang keindahan lokasi tempat diadakannya KKN tersebut. Hal semacam ini dikatakan Ikhsan bisa bermanfaat untuk mendongkrak sektor pariwisata.


"Mendongkrak juga pariwisata yang tadinya masih bagus belum terjamah," tutur Ikhsan. "Karena adanya ini kita ekspose ternyata desa itu indah. Jadi, orang bisa datang ke sana."

Lebih jauh, ia juga mengingatkan agar masyarakat menjunjung tinggi tata krama yang ada di setiap tempat untuk menjaga kemurnian tempat itu sendiri, terutama untuk tempat-tempat yang dikeramatkan. Seperti diketahui, dalam cerita itu terdapat dua tokoh yang dianggap telah melakukan perbuatan yang dilarang oleh norma setempat sehingga berbuntut pada serentetan peristiwa aneh.

"Jadi jangan dirusak dengan hal-hal seperti itu ya," lanjut Ikhsan. "Lalu seperti tempat yang dikeramatkan tidak boleh di sana melakukan sesuatu yang tidak baik. Tapi tempat begitu dibuat untuk mengingat kepada Allah bahwa keindahan tempat itu adalah keindahan yang diciptakan-Nya."

Ikhsan juga mengimbau agar masyarakat tidak terlalu tenggelam dalam cerita tersebut. "Jadi hendaknya masyarakat tidak memercayai seperti ini (cerita KKN di Desa Penari). Jadikan saja sebagai hiburan ya," tandasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait