Ponselnya Disita, Siswa Ini Nekat Ancam Guru Dengan Senjata Tajam
Nasional

Berbekal arit, siswa SMP tersebut tampak mengancam gurunya lantaran tak terima ponselnya disita. Demi keamanan, ponsel itu pun langsung dikembalikan oleh sang guru.

WowKeren - Seorang siswa SMP berikut ini sukses membuat banyak pihak terkejut. Bagaimana tidak? Pasalnya remaja itu berani mengancam gurunya dengan membawa senjata tajam hanya karena tak terima ponselnya disita.

Video yang merekam kejadian ini pun viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo. Dalam video tersebut terlihat seorang siswa yang membawa dan mengacungkan arit ke arah gurunya dari halaman sekolah.

Dalam video itu terekam pula ekspresi ketakutan para guru lantaran aksi nekat sang siswa. Seorang guru terdengar memerintahkan agar ponsel siswa tersebut segera dikembalikan.

"Nyoh, tak balekke. Jupuk gek muleh (Ini, saya kembalikan. Ambil lalu pulanglah)," ujar guru tersebut sambil mengembalikan ponsel sang siswa. "Terus pindaho sekolah. Ra usah sekolah ning kene (Terus kamu pindah sekolah saja, jangan sekolah di sini)."

Rupanya kejadian ini sudah ditangani oleh pihak yang berwajib. Dilansir dari Detik News, polisi pun menjelaskan alasan di balik kejadian tersebut.


Kapolsek Ngawen, AKP Kasiwon, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (6/9) lalu. Peristiwa ini terjadi saat proses belajar mengajar di SMPN 5 Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

"Intinya saat itu di dalam kelas itu dia (remaja) sedang pelajaran dan bermain HP," jelas Kasiwon, Rabu (11/9). "Padahal tidak boleh bermain HP saat pelajaran di dalam kelas."

"Nah karena ketahuan, HP-nya disita sama guru yang ngajar itu," imbuhnya. "Karena tidak terima HP-nya disita, dia pulang terus bawa arit ke halaman sekolah. Jadi tidak masuk, hanya di halaman saja."

Kasiwon pun menduga remaja tersebut hanya terbawa emosi sesaat akibat ponselnya disita. "Jadi bisa dikatakan emosi sesaat, namanya juga remaja emosinya kan masih labil. Apalagi selama ini dia hanya tinggal bersama saudaranya, karena kedua orang tuanya merantau," papar Kasiwon.

Permasalahan ini, jelas Kasiwon, telah diselesaikan secara kekeluargaan. Kendati demikian, pihak kepolisian akan tetap memanggil Kepala SMPN 5 Ngawen untuk dimintai keterangan terkait penyebab detail kejadian tersebut.

"Sudah diselesaikan dari pihak sekolah sama Bhabinkamtibmas tadi pagi, sudah selesai intinya," ujarnya. "Tapi ini mau saya undang ke kantor (Polsek Ngawen) kepala sekolahnya untuk memberikan sendiri keterangan detailnya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru