Wafatnya BJ Habibie membuat bangsa Indonesia merasakan kehilangan salah satunya Amien Rais. Pasalnya, menurut Mantan Ketua MPR itu BJ Habibie adalah sosok pemimpin yang bisa merangkul segenap bangsa.
- Wahyu
- Kamis, 12 September 2019 - 12:15 WIB
WowKeren - Kepergian BJ Habibie meninggalkan kesedihan dari berbagai kalangan. Mulai dari tokoh-tokoh penting, negarawan hingga masyarakat.
Salah satu yang merasa kehilangan atas kepergian Presiden ketiga RI itu adalah Mantan Ketua MPR Amien Rais. Menurutnya, Indonesia telah kehilangan berlian besar yang berharga.
Amien Rais menilai jika Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, merupakan sosok yang mampu merangkul segenap anak bangsa. Hal ini disampaikannya usai melayat ke rumah duka BJ Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII Blok L15/7 Nomor 5, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (12/9).
"Kita kehilangan sebuah berlian besar dari tubuh bangsa ini. Beliau seorang pemimpin yang merangkul segenap anak bangsa," kata Amien. Ia melihat sosok BJ Habibie selalu berupaya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dari sekarang.
Sikap seperti inilah yang membuat BJ Habibie tak hanya dihormati oleh bangsa Indonesia namun juga dunia Internasional. "Dengan kunci slogan yang di-create Pak Habibie yang orisinil, yaitu ilmu pengetahuan teknologi dan iman serta takwa," jelasnya.
Selain itu, Amien juga menilai jika sosok almarhum adalah sosok yang mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam dengan baik. "Pak Habibie ini dalam sisi agama hamba Allah yang saleh, yang baik, jujur pada diri sendiri, jujur pada masyarakat dan jujur pada Tuhannya," paparnya. "Ini jutaan rakyat Indonesia menjadi terkejut karena kehilangan beliau ya."
Seperti yang telah diberitakan, Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie menutup usianya pada hari Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB. Ia wafat di usia yang ke 83 tahun.
Pemerintah menetapkan hari berkabung nasional selama 3 hari menyusul wafatnya Presiden ke-3 RI, BJ Habibie. Yang mana disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. "Jadi kita menetapkan berkabung nasional selama tiga hari," tutur Pratikno di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (11/9). "Jadi nanti (hari ini) sampai tanggal 14 September (Sabtu)."
(wk/wahy)
