DPR Pilih Firli Jadi Pimpinan KPK, Aktivis Antikorupsi Ini Justru Gagal
Nasional

DPR memilih Firli Bahuri yang merupakan salah satu capim bermasalah berdasarkan laporan KPK. Akan tetapi, aktivis antikorupsi ini justru gagal menjabat sebagai pimpinan lembaga antirasuah itu.

WowKeren - Pemilihan ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menghasilkan Firli Bahuri sebagai Pimpinan KPK berikutnya. Hasil tersebut berdasarkan pemungutan suara 56 anggota Komisi III DPR pada Jumat (13/9). Firli yang merupakan calon pimpinan (capim) KPK yang diduga bermasalah mendapatkan suara penuh dari DPR yakni sebanyak 56 suara.

Sementara itu, dari sepuluh capim yang mengikuti seleksi tahap akhir tersebut terdapat seorang aktivis antikorupsi yang justru gagal menduduki kursi pimpinan lembaga antirasuah itu. Aktivis antikorupsi tersebut adalah Luthfi Jayadi Kurniawan yang merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Lutfi dikenal sebagai aktivis antikorupsi dan juga pendiri Malang Corruption Watch (MCW). Akan tetapi karena ia hanya mendapatkan 7 suara dari para anggota DPR Komisi III, Lutfi pun gagal menjabat sebagai pimpinan KPK 2019-2023. Kendati demikian, Luthfi mengaku tetap berlapang dada. Ia pun tetap akan terus menyuarakan kebenaran, meski tidak menjadi Pemimpin KPK.


"Saya tetap memilih merawat akal sehat dan membela kejujuran," kata Luthfi pada Jumat (13/9) yang dikutip oleh Kumparan. "Ya, Mas (berjuang dari luar), idealisme untuk memenangkan akal sehat."

Di sisi lain, pimpinan KPK yang terpilih saat ini yaitu Firli Bahuri pernah ditunjuk menjadi Deputi Penindakan KPK pada 2018 setelah sebelumnya berada di Polri. Akan tetapi, masa tugasnya di KPK tidak berlangsung lama. Belum genap dua tahun, Polri kembali menarik Firli dari KPK.

Penarikan Firli sempat mencuri perhatian disebabkan kala itu dirinya tengah menjalani pemeriksaan etik lantaran diduga kuat bertemu dengan mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi. Pertemuan itu menjadi masalah karena TGB merupakan saksi dalam penyelidikan KPK terkait dugaan korupsi di PT Newmont. Padahal, KPK melarang pegawainya bertemu dengan orang yang terkait dengan kasus yang sedang mereka tangani.

Mengetahui Firli Bahuri menjadi pimpinan KPK yang dipilih oleh DPR, penasihat KPK Mohammad Tsani Annafari pun menyatakan akan mundur dari posisinya. Tak hanya Tsani, Wakil Ketua KPK periode 2015-2019, Saut Situmorang pun dikabarkan memilih mundur.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru