Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani menyebut minggu ini sebagai yang 'tergila' dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo karena terus kebut kerja jelang masa transisi.
- Wahyu
- Rabu, 18 September 2019 - 14:32 WIB
WowKeren - Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani menganggap jika minggu ini menjadi minggu yang "Tergila" dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal ini dikarenakan padatnya jadwal dan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh seluruh pemerintah pusat sebelum masa transisi.
Sri Mulyani yang sedang menjadi pembicara dalam acara Youth Dialogue 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta pada Selasa (17/9) juga sempat meminta maaf karena sebelumnya sempat tidak bisa hadir pada jadwal yang ditentukan di hari Senin. Menurut pengakuan Sri Mulyani, saat ini dirinya bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sedang mengebut untuk menyelesaikan bahasan terkait anggaran Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020.
"Saya sadar harusnya ada sesi dimana saya yang berbicara kemarin tapi saya minta maaf karena tak bisa menepati komitmen," kata Sri Mulyani melalui sambutannya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/9). "Kami harus lakukan banyak pertemuan untuk membahas soal anggaran, tapi syukurnya intensitas bertemu bisa lebih banyak."
Sri Mulyani mengaku jika pembahasan APBN untuk tahun 2020 dengan seluruh anggota DPR menjadi pekerjaan yang cukup berat lantaran hal ini bertepatan dengan masa berakhirnya masa pemerintahan Jokowi pada periode 2014-2019. Sri Mulyani bersama seluruh anggota DPR begitu intens membahas tentang APBN 2020 agar bisa segera dituntaskan sebelum masa transisi berakhir.
"Minggu ini adalah minggu tergila bagi kami. Mengingat sebentar lagi akan memasuki masa transisi dari parlemen yang lama ke yang baru," ungkap Sri Mulyani. "Kami harus banyak lakukan pertemuan untuk membahas soal anggaran. Karena hanya tinggal tiga minggu untuk selesaikan pembahasan anggaran."
Sri Mulyani mengaku jika pembahasan ini juga berjalan cukup alot bersama anggota DPR. Hal ini membuat dirinya harus sering untuk bolak-balik mendatangi gedung DPR untuk menjalani sejumlah rapat mulai dari rapat kerja dengan Komisi XI, Badan Anggaran DPR hingga selalu menghadiri rapat paripurna DPR.
(wk/wahy)
