Gaya Blusukan Jokowi Dikhawatirkan Usai Wiranto Ditusuk
Twitter/jokowi
Nasional

Penusukan terhadap Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto telah membuat gaya blusukan Presiden Joko Widodo Dikhawatirkan.

WowKeren - Penyerangan terhadap Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10) telah menggegerkan publik. Kini Ketua ICMI sekaligus anggota DPD Republik Indonesia Jimly Asshiddique mengkhawatirkan gaya blusukan yang sering dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Penusukan Wiranto terjadi saat sedang melakukan kunjungan di salah satu pondok pesantren Pandeglang, Banten untuk melakukan peletakan batu pertama bersama rombongannya. Sesaat setelah Wiranto turun dari mobil, tiba-tiba ada seorang pria yang menyerang dirinya dengan menggunakan senjata tajam sehingga mengenai perut Menko Polhukam tersebut.

Penyerangan dari orang tidak dikenal ini telah membuat Wiranto menderita luka tusukan di bagian perut. Tak hanya Wiranto, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto juga ikut mengalami luka tusukan di bagian punggung dan Fuad yang merupakan ajudan Wiranto ikut terkena luka tusuk di bagian dada sebelah kiri atas.

Kejadian penyerangan yang terjadi secara tiba-tiba pada Wiranto saat melakukan kerja kenegaraan secara langsung di lapangan telah membuat Jimly Asshiddique mewanti-wanti keamanan dari Presiden Jokowi. Selama ini Presiden Jokowi memang terkenal dengan gaya blusukannya yang secara langsung terjun ke lapangan untuk menemui rakyat.


"Saya khawatir ini Presiden ini," kata Jimly sesudah menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Jumat (11/10). "Jangan sampai blusukan nanti dalam suasana begini, kita mesti hati-hati."

Jimly mengaku prihatin atas kasus penusukan yang menimpa Menko Polhukam Wiranto. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengutuk tindakan penusukan ini sebagai perbuatan yang biadab dan tak bermoral.

Jimly lantas meminta agar masyarakat selalu menggunakan hak berpendapat dengan benar. Menurut Jimly, jangan sampai masyarakat menggunakan segala bentuk tindak kekerasan untuk menyampaikan sejumlah perbedaan pendapat. Jimly pun mengimbau agar pengamanan Presiden Jokowi dapat terus ditingkatkan dan diperketat agar penyerangan tersebut tidak terulang kembali.

"Pengamanan harus diperketat," tegas Jimmy Asshiddique. "Tapi yang jauh lebih utama bagaimana kita mengimbau masyarakat apapun perbedaan pendapat tidak boleh melakukan tindak kekerasan atas alasan apapun."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait