Aksi Spontan, Pelaku Ternyata Tak Tahu yang Ditusuk Adalah Wiranto
Nasional

Keterangan tersebut didapat usai polisi melakukan pemeriksaan terhadap pelaku selama dua hari. Pelaku memanfaatkan keramaian kala itu untuk melancarkan aksinya.

WowKeren - Kabar mengenai penyerangan terhadap Menkopolhukam Wiranto sempat membuat heboh Indonesia. Wiranto diserang saat tengah melakukan kunjungan kerja di Pandeglang, Banten.

Beruntung, Wiranto segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sementara itu, pelaku juga telah berhasil diamankan.

Polisi menyebutkan bahwa pelaku yang berinisial SA tersebut melakukan aksinya secara spontan. Berdasarkan pengakuan pelaku, target penyerangannya adalah pemerintah atau polisi namun ia tidak tahu bahwa yang ditusuknya adalah Wiranto.

Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo. Dedi menuturkan bahwa keterangan itu didapat usai polisi melakukan pemeriksaan selama dua hari.

"Tindakan serangan SA, sifatnya spontan," kata Dedi, Jumat (11/10). "Dia sudah punya framing, sasaran dia (pemerintah atau polisi) dan mengatakan tidak tahu siapa (yang ditusuk)."


Dedi melanjutkan bahwa aksi spontan SA dipicu oleh keramaian yang ada di alun-alun waktu itu. Melihat ada helikopter dan masyarakat yang ramai menuju ke alun-alun ia pun ikut ke sana. Ia pun segera memberikan instruksi kepada seorang wanita yang disebut istrinya.

"Dia sampaikan kepada penyidik, ada helikopter yang disebutnya kapal, masyarakat berbondong-bondong ke alun-alun," lanjut Dedi. "Dia bilang kepada istrinya, saya tidak tahu siapa, tapi itu sasaran kita. Dia spontan langsung menuju alun-alun."

Pelaku memanfaatkan kondisi masyarakat yang ramai waktu itu untuk melancarkan aksinya. Ia mengaku sedang berada di bawah tekanan karena perekrutnya yang merupakan pimpinan JAD tertangkap polisi. Tak pelak, hal ini inilah yang membuatnya nekat untuk menyerang Wiranto yang kebetulan melakukan kunjungan kerja di area sekitar tempat tinggalnya.

Insiden ini cukup menjadi perhatian di kalangan para elite politik. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono merasa ngeri dengan kejadian itu. Menurutnya, penyerangan terhadap pejabat negara bisa saja menjadi peringatan.

"Waduh sudah sangat membahayakan bagi pejabat-pejabat negara ya," kata Poyuono, Jumat (11/10). "Ini pejabat negara harus pada tirakat untuk belajar ilmu kebal ya untuk menjaga jaga jaga diri."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait