Buntut Wiranto Diserang, Bupati Pandeglang Bakal Periksa KTP Pendatang
Nasional

Bupati Pandeglang Irna Narulita telah berkoordinasi dengan jajaran pemerintah hingga tingkat RT untuk memantau aktivitas para pendatang yang dianggap mencurigakan.

WowKeren - Bupati Pandeglang Irna Narulita curiga jika sejumlah tempat di daerahnya telah dijadikan sebagai sarang teroris. Hal tersebut menyusul insiden penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto.

Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang akan memperketat arus urbanisasi di wilayahnya. Irna akan memantau aktivitas pendatang di kabupaten tersebut.

Ia menuturkan bahwa berdasarkan informasi yang diterimanya, ada kemungkinan jika di luar Kecamatan Menes, ada kecamatan lain yang menjadi sarang teroris. Terkait informasi lebih detil, ia menyarankan untuk merujuk hal itu pada Badan Intelijen Negara maupun kepolisian sebagai pihak yang berwenang.

"Sarang teroris harus tanya juga ke penegak hukum, kepolisian," tutur Irna di Pendopo Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (14/10). "Saya hanya mendengar bahwa ada beberapa (kecamatan yang menjadi sarang teroris), yang tak hanya menjurus ke Menes. Tapi validnya harus tanya pihak hukum, BIN, dan sebagainya."


Ia khawatir jika arus urbanisasi di Banten Selatan tidak terjaga, hal itu akan menjurus pada radikalisasi khususnya di kalangan generasi muda. Ia tidak ingin radikalisme menjadi penyebab hancurnya masa depan generasi penerus bangsa. "Kita khawatir anak-anak jadi pengantin bom bunuh diri, penusukan dengan sajam, itu kan menghancurkan masa depan mereka," lanjutnya.

Sementara itu terkait pemantauan aktivitas pendatang, Irna akan mengerahkan jajaran pemerintahan hingga ke tingkat RT. Mereka akan memantau khususnya bagi warga pendatang yang dianggap mencurigakan. Proses pemantauan itu, akan dilakukan melalui pendekatan secara persuasif.

"Banyak juga orang asing (pendatang) di sini harus dipantau pemerintah," tutur Irna. "Bagaimana pendekatan persuasif kita akan lakukan, agar kita bisa lakukan lebih selektif ketat."

Sebelumnya, polisi menyebutkan bahwa penusukan terhadap Wiranto merupakan aksi spontan. Setelah melakukan pemeriksaan, diketahui bahwa tersangka mengaku bahkan tidak tahu jika yang ditusuknya adalah Wiranto.

"Tindakan serangan SA, sifatnya spontan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, Jumat (11/10). "Dia sudah punya framing, sasaran dia (pemerintah atau polisi) dan mengatakan tidak tahu siapa (yang ditusuk)."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru