Prabowo Kunjungi Golkar, Respon Airlangga Ini Tunjukkan Tolak Gerindra?
Instagram
Nasional

Probowo mengunjungi Partai Golkar pada Selasa (15/10) dan menemui Airlangga. Akan tetapi, jawaban dari Ketua Umum Golkar terkait gabungnya Gerindra ke koalisi kurang jelas.

WowKeren - Saat ini Prabowo Subianto tengah melakukan safari politik ke partai-partai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin. Usai menyambangi Ketua Umum NasDem dan PKB, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunjungi Golkar pada Selasa (15/10).

Akan tetapi, sambutan dari Ketua Umum Golkar yakni Airlangga Hartanto itu agak berbeda dengan partai politik (parpol) koalisi pendukung pemerintah lainnya. Pasalnya, saat ditanyai terkait rencana Gerindra yang akan gabung ke koalisi, Airlangga Hartarto tidak menjawab secara tegas.

Alih-alih menjawab soal sikapnya itu, ia justru mengatakan bahwa Golkar dan Gerindra memiliki kesamaan. "Partai Golkar dan Partai Gerindra itu punya banyak kesamaan, sama-sama (singkatannya) PG lambangnya sama sama segi lima," ujar Airlangga, di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Selasa (15/10).

Respons yang diberikan oleh Airlangga itu membuat sejumlah petinggi parpol, termasuk Prabowo tertawa. Sikap ini berbeda dengan Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang secara jelas menyatakan tak keberatan dengan rencana tersebut.

Saat diwawancarai, Airlangga mengatakan bahwa dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, mereka membahas kerja sama antarpartai dalam konteks parlemen. Sementara itu, terkait posisi Partai Gerindra dalam kabinet, politikus kelahiran Surabaya itu menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Jokowi.


"Dalam konteks lain, tentu domainnya Pak Presiden, Pak Jokowi," kata Airlangga yang dilansir Kompas pada Rabu (16/10). "Jadi bagi kami, kami punya banyak sejarah dengan Partai Gerindra."

Akan tetapi, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily secara terpisah menuturkan bahwa partainya ingin Presiden Jokowi memprioritaskan parpol koalisi pendukungnya pada Pilpres 2019 lalu di dalam kabinet pemerintahannya. "Ya Golkar menginginkan supaya partai koalisi yang sudah bekerja keras lebih diprioritaskan," ujar Ace.

Meskipun begitu, Ace menegaskan bahwa penyusunan kabinet tetap merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi. "Soal kabinet bukan kewenangan Partai Golkar, itu ada di presiden. Oleh karena itu Golkar tidak dalam konteks itu (menyusun kabinet)," tutur dia.

Di sisi lain, Ace menekankan pentingnya oposisi di dalam sistem demokrasi. Menurutnya, dibutuhkan partai yang tetap berada di luar pemerintah untuk menjalankan fungsi check and balance. Ia juga menilai kekuasaan parpol koalisi pendukung saat ini sudah cukup untuk mengawal kinerja pemerintahan.

"Kita ingin agar demokrasi kita ini betul-betul dibangun berdasarkan sistem politik yang sehat dan ada keseimbangan politik check and balance," kata Ace. "63 persen di parlemen sudah cukup untuk mengawal kinerja Pemerintahan Jokowi."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait