Terjemahan Dianggap Melecehkan, Warga Aceh Layangkan Surat Protes ke Google
Nasional

Sekelompok warga Aceh melayangkan surat ke Google dan Google Indonesia terkait terjemahan kata yang menurut mereka mengandung unsur olok-olok dan merendahkan martabat.

WowKeren - Selama ini, tak sedikit orang yang mengandalkan Google Terjemahan untuk menerjemahkan berbagai kosakata dari bahasa asing yang tidak mereka mengerti. Namun, apa jadinya jika Google tidak tepat dalam memberikan terjemahan hingga berbuntut pada protes dari pengguna?

Sekelompok warga melayangkan surat kepada Google dan Google Indonesia terkait terjemahan "anak Aceh" dari bahasa Melayu ke bahasa Indonesia yang menurut mereka tidak seharusnya seperti itu. Surat tersebut ditulis dalam dua bahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Orang-orang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Melayu dan Aceh tersebut menganggap terjemahan oleh Google justru terkesan mengolok-olok masyarakat Aceh. Mereka menyatakan keberatan atas terjemahan dalam Google Translate dari bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia untuk "anak Aceh", "gadis Aceh" dan "bocah Aceh". Mereka menilai bahwa terjemahan tersebut menunjukkan diskriminasi oleh pihak Google.

"Sejumlah pengertian dalam Google Translate telah merendahkan harkat dan martabat kami," isi surat tersebut seperti dilansir dari Detik, Rabu (16/10). "Kami memandang ini adalah bentuk nyata dari diskriminasi rasial dan atau etnik."


Mereka memahami jika Google memang bersikap terbuka dimana siapapun bisa mengisi terjemahan itu. Namun Google juga dianggap seharusnya memiliki mekanisme verifikasi terhadap masukan.

"Kami tahu bahwa produk Google Translate bersifat terbuka," lanjut kalimat dalam surat tersebut. "Dapat diisi sesiapapun melalui kontributor. Akan tetapi, kami menganggap tuan tidak memiliki mekanisme verifikasi terhadap segala hal yang masuk. Alhasil, produk Tuan telah mencederai harga diri dan marwah kami sebagai Melayu dan Aceh."

Haekal Afifa, seorang warga Aceh yang melayangkan surat tersebut menyayangkan terjemahan Google yang dianggap merendahkan masyarakat Aceh. Ia tidak ingin jika hal itu nantinya berbuntut pada perpecahan bangsa. Oleh sebab itu, ia berharap agar pihak Google segera menindaklanjutinya.

"Kenapa kita pertanyakan dan protes, agar persoalan ini tidak bias ke mana-mana dan menimbulkan perpecahan bangsa," tutur Haekal masih dilansir dari Detik. "Kita nggak ingin itu."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru