Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Beppenas Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa aksi unjuk rasa semacam itu biasa terjadi bahkan di Jakarta sebagai ibu kota.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 17 Oktober 2019 - 17:43 WIB
WowKeren - Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan terjadi di lokasi ibu kota yang baru, Penajam Paser Utara pada Rabu (16/10). Aksi anarkis yang sempat menjadi sorotan tersebut itu dipicu oleh rasa tidak puas warga yang menuntut agar polisi memproses kasus penikaman yang menewaskan satu orang dan membuat satu orang lainnya kritis.
Terkait hal ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Beppenas Bambang Brodjonegoro ikut memberikan tanggapan. Ia menilai bahwa kerusuhan yang terjadi di pelabuhan penyeberangan Penajam Paser Utara merupakan tindakan kriminal biasa.
"Udah disampaikan Pak Gubernur," kata Bambang di kantornya, Jakarta, Kamis (17/10). "Itu tindak kriminal."
Hal-hal semacam itu dianggapnya sudah biasa terjadi bahkan di Jakarta yang saat ini merupakan ibu kota Indonesia. Menurutnya, kerusuhan tersebut merupakan bentuk luapan emosi. Oleh sebab itu, ia memastikan bahwa pemindahan ibu kota tidak akan terpengaruh oleh hal-hal semacam itu.
"Itu mungkin luapan emosi tapi saya yakin kita juga akan memperhatikan budaya dan kebiasaan masyarakat lokal," tutur Bambang. "Sehingga proses pemindahan ibu kota tidak akan terjadi hambatan."
Meski sempat terjadi kerusuhan, namun dipastikan situasi di Penajam Paser Utara kini sudah mulai kondusif. Untuk itu, Ketua Lembaga Adat Pasar (LAP) Kabupaten Paser, Arbain M Noor mengimbau agar masyarakat tetap tenang.
"Meminta dengan hormat kepada Masyarakat Adat Paser dalam Wilayah Hukum Keadatan Negeri Paser (Paser, Paser Utara, Balikpapan, Tana Samboja, dan Tana Pamuken)," kata Arbain, Kamis (17/10). "Supaya bisa saling mengingatkan, untuk menahan diri."
Ia meminta agar publik tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang justru bisa memicu konflik. Ia memastikan bahwa polisi akan berusaha yang terbaik untuk melakukan tugas mereka.
"Jangan terprovokasi oleh hal-hal yang bisa menyulut masalah baru," lanjut Arbain. "Masyarakat tetap tenang dan jalankan aktivitas sebagaimana biasa, sebab aparat keamanan telah melakukan pengamanan dengan baik."
(wk/zodi)
