Ini Alasan Pemerintahan Jokowi-JK Tak Pernah Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
Twitter/KSPgoid
Nasional

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengungkapkan alasan mengapa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak pernah mencapai target pertumbuhan ekonomi.

WowKeren - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan alasan mengapa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak pernah mencapai target pertumbuhan ekonomi. Rupanya, hal ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan strategis, sebagai contoh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok turut mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kalau menurut saya bagaimana kondisi lingkungan strategis itu sangat berpengaruh. Kita tidak hidup di ruang hampa, tetapi kita hidup di ruang yang saling interdependensinya (ketergantungan) tinggi," terang Moeldoko di Kantor Staf Presiden pada Jumat (18/10). "Sebagai contoh bahwa trade war yang terjadi antara Amerika dengan China ini yang menjadi salah satu yang menyebabkan pertumbuhan kita terganggu."

Selain kondisi lingkungan, ada pula faktor internal yang menyebabkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla tak pernah mencapai target pertumbuhan ekonomi. Faktor internal yang dimaksud ialah rumitnya prosedur investasi di Indonesia.

"Faktor internalnya, Presiden sangat memahami bahwa berbagai regulasi telah membelenggu kita dalam konteks memberikan kemudahan investasi," ungkap Moeldoko. "Untuk itu Presiden kemarin bekerja keras dengan para Menteri untuk menginventarisasi berbagai regulasi yang sungguh-sungguh menghambat investasi."

Moeldoko juga mengungkapkan bahwa penurunan harga komoditas di pasar global juga menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tak mencapai target. Ia mengungkapkan bahwa setelah 2015, harga komoditas Indonesia menurun.


"Komoditas ekspor kita juga terganggu. Tadinya sebelum 2015, harga komoditas kita batu bara bagus, kelapa sawit bagus, dan komoditas yang lain," terang Moeldoko. "Sekarang ini hampir semua komoditas turun harganya karena pengaruh dunia. Sehingga ini yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan juga yang lain."

Meski demikian, Moeldoko mengaku bahwa Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Meski dilanda oleh ketidakpastian.

"Di tengah ketidakpastian, ekonomi Indonesia bisa tumbuh stabil pada level 15 plus, dan menjadi salah satu yang terbaik di antara negara-negara G20," ujar Moeldoko. "S&P Global mengatakan, pertumbuhan GDP global per kapita Indonesia impressive, 4,1 persen per tahun selama 10 tahun terakhir dibandingkan dengan rata-rata negara lain dengan tingkat pendapatan yang sama yaitu 2,2 persen."

Tak hanya kestabilan, Moeldoko juga memamerkan angka kemiskinan, ketimpangan, pengangguran, dan inflasi yang menurun. Oleh sebab itu, Moeldoko menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berkualitas meskipun tidak mencapai target.

"Inflasi terjaga rata-rata di level 3,2 persen per tahun. Pengangguran turun 6,28 persen di tahun 2018, jadi 5,01 persen di 2019," pungkas Moeldoko. "Kemiskinan juga turun menjadi di bawah 10 persen atau di bawah satu digit dan tren ketimpangan bisa dibalik dari meningkat menjadi menurun."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru