Wiranto Keluar Dari RSPAD Pakai Jaket Bomber, Langsung ke Kantor Untuk Acara Purnatugas
Nasional

Mantan Panglima ABRI tersebut tampak keluar melalui pintu belakang Paviliun Kartika Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada hari ini (19/10) sekitar pukul 13.10 WIB.

WowKeren - Kasus penusukan Menko Polhukam Wiranto sempat menghebohkan masyarakat Indonesia. Wiranto diketahui mendapat luka tusuk di bagian perut dan harus menjalani operasi.

Kini, Wiranto sudah bisa meninggalkan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Mantan Panglima ABRI tersebut tampak keluar melalui pintu belakang Paviliun Kartika RSPAD pada hari ini (19/10) sekitar pukul 13.10 WIB.

Berdasarkan pantauan Antara, Wiranto tampak berjalan keluar mengenakan jaket bomber hijau tua. Wiranto berjalan kaki ditemani istrinya dan juga dokter kepresidenan yang merawatnya, yakni dokter Terawan.

Usai bersalaman dengan dokter Terawan, Wiranto tampak memasuki mobil Toyota Alphard hitam. Melansir detikcom, Wiranto langsung menuju ke kantornya.

Rencananya, Wiranto akan menghadiri acara silaturahmi dengan seluruh pegawai Kemenko Polhukam. Acara tersebut digelar dalam rangka purnatugas Wiranto sebagai Menko Polhukam.


Wiranto sendiri telah menjalani perawatan selama 9 hari di RSPAD Gatot Soebroto. Diketahui, Wiranto ditusuk di Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10) pekan lalu.

Pelaku penusukan Wiranto yang bernama Abu Rara telah ditangkap oleh polisi. Abu Rara disebut membagikan tugas dengan sang istri dalam melakukan aksi penyerangan tersebut.

Belakangan diketahui tak hanya bersama sang istri, Abu Rara rupanya juga berbagi tugas untuk melancarkan aksinya dengan sang anak yang masih berusia 14 tahun. Sang anak telah dibujuk untuk ikut menyerang polisi dengan menggunakan pisau. Walau begitu, sang anak menolak permintaan ayahnya tersebut karena merasa takut.

"Ini masih didalami, anaknya menggunakan pisau ini dan sudah diperintahkan oleh Abu Rara untuk juga melakukan serangan tapi tidak berani," jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kamis (17/10). "Yang berani melakukan itu Abu Rara dan istri."

Akibatnya, sanksi Abu Rara terancam akan diperberat. Hal ini karena Abu Rara juga menambah daftar tindakan pidananya dengan memerintahkan anak di bawah umur untuk melakukan aksi terorisme.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel