Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah ditandatangani sejak 24 Oktober 2019 lalu.
- Bertilia Puteri
- Senin, 04 November 2019 - 12:54 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo diketahui telah melantik 12 Wakil Menteri pada lalu. Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut rupanya akan menetapkan Wamen tambahan.
Melansir situs Sekretariat Kabinet pada Senin (4/11), Jokowi rupanya akan segera memilih Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud). Nantinya, Wamendikbud tersebut akan mendampingi Menteri Nadiem Makarim.
Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah ditandatangani sejak 24 Oktober 2019 lalu. "Dalam memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri dibantu oleh Wakil Menteri sesuai dengan penunjukan Presiden," demikian bunyi Pasal 2 ayat (1) Perpres tersebut.
Perpres itu menyebut bahwa Wamen diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Jokowi serta bertanggungjawab pada Mendikbud Nadiem. Nantinya, Wamendikbud akan memiliki sejumlah tugas, di antaranya adalah membantu Menteri dalam perumusan dan/atau pelaksanaan kebijakan Kementerian.
Lalu Wamen akan membantu Menteri dalam mengkoordinasikan pencapaian kebijakan strategis lintas unit organisasi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya atau eselon I atau di lingkungan Kementerian. Meski demikian, hingga saat ini belum diketahui siapa Wamendikbud yang akan mendampingi Nadiem.
Di sisi lain, Jokowi telah menginstruksikan Mendikbud Nadiem untuk membuat aplikasi baru. Mantan Wali Kota Solo tersebut memberikan waktu hingga 100 hari sesuai permintaan Nadiem.
"Mas menteri mengatakan 'Beri waktu saya Pak 100 hari untuk menyiapkan dan merancang itu'," kata Jokowi menirukan Nadiem di Istana Merdeka, Jumat (1/11). "Dari apa yang disampaikan Mas Menteri ke saya, saya meyakini beliau bisa melakukan itu."
Jokowi memahami bahwa untuk membuat aplikasi sistem pendidikan adalah bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, diperlukan waktu yang cukup untuk membuatnya. Ditambah lagi, mengingat Indonesia memiliki banyak wilayah yang mana kualitas pendidikannya tidak sama satu dengan yang lainnya.
Ia pun mempercayakan tugas ini pada Nadiem yang sudah memiliki sepak terjang sebagai pendiri sekaligus mantan CEO Go-Jek, sebuah perusahaan layanan berbasis teknologi.
(wk/Bert)
