Pertama di Indonesia, Taman Nasional Langit Gelap Bakal Dibangun di Kupang
Nasional

LAPAN akan membangun observatorium baru di lereng Gunung Timau untuk menggantikan observatorium nasional Bosscha yang ada di Lembang. observatorium ini akan menjadi destinasi wisata langit gelap.

WowKeren - Selama ini, Bosscha yang ada di Lembang, Jawa Barat, telah menjadi observatorium nasional. Namun sayangnya, kondisi kota Bandung sudah semakin terang sehingga polusi cahaya pun juga semakin tinggi. Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa kondisi semacam itu membuat peneropongan terhadap benda-benda redup di luar angkasa menjadi sulit.

Untuk itu, keberadaan Bosscha sebagai observatorium nasional akan digantikan dengan observatorium baru yang ada di wilayah Indonesia Timur. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sedang membangun observatorium nasional di Timau, Amfoang, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"1923 sampai dengan 1970an observatorium Bosscha masih berfungsi baik," kata Thomas dilansir Detik, Selasa (12/11). "Pada 1980an kota Bandung sudah semakin terang, polusi cahayanya sudah terlalu tinggi. Jadi untuk memotret galaksi dan objek yang redup sudah sangat sulit."

Sebelumnya, tim astronom dari Institut teknologi Bandung telah melakukan survei di seluruh Indonesia untuk mencari lokasi yang cocok dijadikan sebagai tempat observatorium. Hingga pada akhirnya diputuskan bahwa lereng gunung Timau akan menjadi lokasi yang tepat.


Thomas menjelaskan bahwa pembangunan sudah disiapkan sejak 2018. 2019 direncanakan telah selesai dilakukan pembangunan tahap awal. Sehingga mulai tahun depan observatorium tersebut bisa mulai beroperasi.

"Pada 2018 mulai disiapkan pembangunan, ditargetkan 2019 pembangunan tahap awal selesai. Itu kubahnya, kemudian teleskopnya," jelas Thomas. "Kami berharap observatorium ini mulai beroperasi atau kami menyebutnya first light yang diterimanya itu tahun depan."

Yang lebih menariknya lagi, wilayah observatorium ini akan menjadi destinasi Taman Nasional Langit Gelap pertama di Indonesia. Tak hanya itu, observatorium di Timau ini akan menjadi rumah bagi teleskop terbesar di Asia Tenggara, dengan diameter 3,8 meter.

Namun, Thomas mengakui jika progres pembangunan sedikit molor lantaran sulitnya akses ke Timau. "Tahun ini tadinya ditargetkan untuk bangunannya, untuk kubahnya selesai. Tapi untuk membawa crane ukuran besar, memasang segala macam peralatannya itu jalannya belum siap sepenuhnya jadi ada kemungkinan tahun depan baru bisa selesai," jelasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru