Filipina dinilia tak siap menjadi tuan rumah SEA Games 2019 karena sejumlah problem yang terjadi hingga menuai banyak hujatan. Merespon hal ini Menpora Zainudin meminta agar netizen Indonesia menghentikan hujatannya.
- Nidya Putri
- Kamis, 28 November 2019 - 16:42 WIB
WowKeren - SEA Games 2019 yang digelar di Filipina tengah menjadi sorotan baru-baru ini. Pasalnya, dalam pelaksaan acara tersebut ditemukan sejumlah masalah sehingga membuat Filipina dinilai tak siap sebagai tuan rumah.
Mulai dari venue SEA Games yang yang "hancur" hingga panita yang salah mengibarkan bendera. Hal ini lantas membuat netizen "menyerang" dan mem-bully sang tuan rumah tersebut.
Melihat hal itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta agar netizen Indonesia menghentikan hujatan-hujatannya kepada pemerintah Filipina selaku penyelenggara event. Menurutnya, hal tersebut tidak perlu dilakukan.
Meski santer kabar pelayanan bagi kontingen atlet Tanah Air yang diberangkatkan ke Sea Games 2019 kurang baik, Zainudin meminta agar cemoohan segera dihentikan. "Jangan mereka kemudian kita hinakan karena itu akan membuat pelayanan mereka makin tidak baik," ujarnya di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/11).
Menpora justru berharap agar para kontingen Indonesia mendapatkan pelayanan maksimal di pesta akbar olahraga ini. "Kita berharap, kita positif saja. Kebetulan Pak Okto dan Ketua NOC ini sangat berteman," katanya. "Karena NOC di sana adalah Ketua Federasi Sepeda. Jadi mudah-mudahan pelayanan untuk kontingen Indonesia di Filipina makin baik."
Sebelumnya diketahui jika Filipina sempat menjadi bulan-bulanan warganet karena tak dapat memberikan fasilitas dan pelayanan yang layak sebagai tuan rumah acara olahraga bergengsi di Asia Tenggara, SEA Games 2019. Bahkan sepanjang Senin malam hingga Selasa dini hari, 25-26 November 2019, tagar #SEAGames2019fail betah bertengger di trending topic di Twitter.
Tak sampai di situ, cuitan warganet pun beragam mulai dari foto yang menunjukkan kondisi bus jemputan para atlet yang kurang layak, hingga lokasi konferensi pers ratusan wartawan dari seluruh negara di Asia Tenggara yang bertempat di sebuah gedung terlihat kursi-kursi yang kondisinya sudah terlihat tidak baik.
(wk/nidy)
