Akui Telah Jual Saham OVO, Pendiri Lippo Group Mochtar Riady: Kita Tak Kuat Bakar Uang Terus
Nasional

Menurut pendiri sekaligus Chairman Lippo Group, Mochtar Riady, saham Lippo selaku investor utama OVO di PT Visionet International hanya tinggal tersisa 30 persen.

WowKeren - Pendiri sekaligus Chairman Lippo Group, Mochtar Riady, mengaku harus rela menjual dua pertiga saham aplikasi penyedia layanan digital OVO. Menurut Mochtar, saham Lippo selaku investor utama OVO di PT Visionet International hanya tersisa 30 persen.

Mochtar pun mengungkapkan alasannya. Rupanya, pihaknya sudah tidak kuat lagi "membakar uang" akibat praktik diskon jor-joran.

"Bukan melepas, adalah kita menjual sebagian," terang Mochtar dilansir CNBC Indonesia, Kamis (28/11). "Sekarang kita tinggal sekitar 30-an persen atau satu pertiga, jadi dua pertiga kita jual. Terus bakar uang, bagaimana kita kuat?"

Sebelumnya, beredar kabar yang menyebutkan bahwa Lippo akan bercerai dari OVO lantaran sudah tak kuat lagi menyuntik dana. Diketahui, Lippo Group harus mengeluarkan biaya USD 50 juta atau setara Rp 700 miliar setiap bulannya untuk OVO.

"Lippo Group berencana cabut dari OVO," ujar sumber CNBC Indonesia. "Tiap bulan OVO menghabiskan USD50 juta."


Meski demikian, kabar ini telah dibantah oleh Presiden Direktur PT Multipolar Tbk, Adrian Suherman. PT Multipolar sendiri merupakan anak usaha Lippo Group sekaligus induk usaha OVO. "Sebagai pendiri OVO, kami sangat menyayangkan beredarnya rumor yang tidak benar tersebut," tutur Adrian.

Selain itu, Adrian juga memastikan bahwa Lippo tetap merupakan bagian dari OVO bersama para pemegang saham lainnya. Ia juga yakin bahwa OVO dapat menjadi kebanggaan nasional dan memastikan Lippo akan terus mendukung upaya pemerintah, BI, dan OJK dalam meningkatkan inklusi keuangan Tanah Air.

"Kami adalah pendiri dan tetap menjadi pemegang saham dari OVO," tegas Adrian. "Dan bangga untuk dapat terus menjadi bagian dari sebuah usaha yang telah menjadi aspek penting dari keseharian masyarakat Indonesia."

Sementara itu, Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO), Karaniya Dharmasaputra, juga telah membantah kabar tersebut. Karaniya menjelaskan bahwa OVO adalah perusahaan yang didirikan, dirintis, dan dikembangkan oleh Lippo Group.

Sedangkan para pemegang saham OVO saat ini sudah sangat beragam seiring dengan meningkatnya kinerja mereka pada 2 tahun terakhir. Karaniya juga mengaku telah berdiskusi panjang lebar dengan Direktur Lippo Group, John Riady, terkait perkembangan OVO ke depannya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru