Heboh Khilafah Mau 'Dilenyapkan' Dari Buku Pelajaran Agama, Pemaparan Eks Menag Ini Banjir Pujian
Nasional

Di tengah polemik rencana perombakan konten buku pelajaran tersebut, mantan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin pun ikut angkat bicara soal khilafah.

WowKeren - Menteri Agama Fachrul Razi diketahui berencana menghapus konten berbau khilafah dan jihad dalam pelajaran agama Islam di madrasah. Usulan tersebut rupanya juga mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Namun, rencana Fachrul tersebut juga ditentang sejumlah pihak. Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily misalnya, menilai bahwa khilafah merupakan salah satu khazanah pemikiran politik yang menjadi bagian dari catatan sejarah Islam. Fakta ini, dikatakannya tidak seharusnya dihapus oleh pemerintah.

Di tengah polemik rencana perombakan konten buku pelajaran tersebut, mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun ikut angkat bicara soal khilafah. Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Lukman menjelaskan apa itu konsep khilafah yang ramai menjadi perdebatan.

Menurut Lukman, khilafah merupakan konsep pemerintahan yang pernah diterapkan dalam sejarah umat Islam di masa lampau. Ia juga menilai bahwa khilafah tidak perlu dipersalahkan.

"Yang harus dijelaskan dari khilafah adalah konteksnya saat ini yang tak lagi relevan, karena tak lagi sesuai dengan realitas keindonesiaan kini dan mendatang," cuit Lukman pada Selasa (10/12). "Jadi khilafah itu tertolak lebih karena tak lagi relevan dengan konteks kekinian."


Lukman Hakim

Twitter

Selain itu, Lukman menanyakan bagaimana khilafah diajarkan di sekolah dan madrasah. "Bagaimana pelajaran tentang 'khilafah' disampaikan di sekolah dan madrasah kita?" tanya Lukman.

Penjelasan Lukman ini lantas dibanjiri oleh komentar warganet. Banyak yang memuji pemaparan Lukman ini.

"Saya setuju, setiap masa menciptakan sejarahnya. Begitupun kita saat ini, akan jadi bagian dari sejarah bg anak cucu kita," tulis akun @ju***ar. "Matur suwun pak.. Penjelasan yang sangat jelas dan lugas. Saya menolak, karena Indonesia sudah terlihat sangat indah dengan keberagaman nya," komentar akun @Bo***13.

"Yeslah, kyk ideologi komunisme yg jg dilarang di indonesia. sekarang cm jd pelajaran sejarah saja. yg penting gk sampe jd ormas ato partai," komentar akun @ju***ne. "Jika hanya sebagai pelajaran sejarah karena khilafah merupakan bagian sejarah dari Islam yg sdh ditinggalkan, tidak masalah. Benar pak.. Saya setuju dg anda," timpal akun @zi***lo.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel