Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menilai tidak berlebihan jika Jawa Timur disebut sebagai jantungnya indonesia, merujuk pada faktor sejarah Kerajaan Majapahit.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 13 Desember 2019 - 12:03 WIB
WowKeren - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa tidak berlebihan jika Provinsi Jawa Timur disebut sebagai jantungnya Indonesia. Hal itu merujuk pada faktor perjalanan bangsa Indonesia yang diwarnai dengan sejarah panjang kerajaan nusantara.
Khofifah kemudian berbicara mengenai Kerajaan Majapahit. Terminologi Bhinneka Tunggal Ika sendiri dikenalkan pada era kerajaan ini. Yang mana konsep ini akhirnya disepakati sebagai identitas perekat bangsa hingga sekarang.
"Tidak berlebihan jika saya sebut bahwa Jantungnya Indonesia adalah Jawa Timur," kata Khofifah dilansir Detik, Jumat (13/12). "Mengingat bumi Majapahit ini telah memberikan kontribusi besar berbagai konsep dan pemikiran yang akhirnya disepakati sebagai perekat identitas bangsa, yaitu Bhinneka Tunggal Ika dan Merah Putih."
Lebih lanjut, Khofifah menyebut bahwa kebhinnekaan yang menjadi semboyan bangsa Indonesia adalah anugerah besar. Oleh sebab itu, hal inilah yang harus terus ditanamkan agar keberagaman dapat hidup harmonis.
"Ini yang harus terus dipupuk," lanjut Khofifah. "Yang berbeda tidak perlu dipaksakan sama dan yang sama jangan dibeda-bedakan. Mari kita bangun harmoni dalam keberagaman."
Sementara itu, Jatim sendiri memiliki surplus 2,6 juta ton beras yang mana hal ini membuat Jatim menjadi tumpuan 16 provinsi. Tak hanya beras, namun juga surplus telur dan daging ayam hingga sapi. Oleh sebab itu, Khofifah mengajak semuanya untuk mencari dan menemukan format-format dalam membentuk keserasian sosial.
"Makin sering Pak Mensos hadir di sini rasanya pembelajaran kehidupan ala Majapahit akan banyak kita temui," kata Khofifah kepada Menteri Sosial Juliari Batubara yang juga hadir di kesempatan tersebut. "Tentu juga makin banyak program yang diturunkan di Jatim."
(wk/zodi)
