Jadi 'Pembisik' Jokowi, Tiga Pengusaha Besar Ini Janji Tak Manfaatkan Jabatan Wantimpres
Nasional

Dato Sri Tahir, Arifin Panigoro, dan Putri Kuswisnuwardhani, berjanji tak akan memanfaatkan jabatan sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) untuk kepentingan bisnis mereka.

WowKeren - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang akan mendampingi kinerjanya selama lima tahun ke depan. Sembilan orang Wantimpres ini akan dipimpin oleh salah satu anggota yakni mantan Menkopolhukam Wiranto.

Terdapat berbagai kalangan yang dipilih oleh Jokowi untuk menjadi Wantimpres ini, mulai dari kalangan partai politik, ulama, hingga pengusaha. Beberapa pengusaha yang dipilih oleh Jokowi menjadi Wantimpres ini diantaranya adalah Dato Sri Tahir, Arifin Panigoro, dan Putri Kuswisnuwardhani.

Dato Sri Tahir berjanji bahwa dirinya tidak akan memanfaatkan jabatannya di Instana ini untuk mempermulus bisnis yang dibangunnya. Pendiri Mayapada Group ini mengklaim bahwa para anggota Wantimpres sudah pasti bisa membedakan kepentingan pribadi dengan kepentingan negara.

"Saya kira, kami ini profesional," ujar salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes itu. "Kami tahu bagaimana memisahkan kepentingan pribadi dan negara, maka tidak perlu khawatir. Sudah ada kemampuan untuk memisahkan (kepentingan)," kata Tahir yang dilansir CNN Indonesia pada Jumat (13/12).

Sementara itu, Arifin Panigoro juga memastikan bahwa dirinya tidak akan mencampur-adukan kepentingan pribadi di atas kepentingan publik. "Kami harus jadi resmi penasihat ya untuk kepentingan umum. Kalau kepentingan perusahaan, ngapain saya jadi penasihat," ujarnya.


Tak hanya itu, satu-satunya Wantimpres wanita, Putri Kuswisnuwardhani juga mengaku siap meninggalkan berbagai jabatannya saat ini demi kepentingan jabatan Wantimpres. Saat ini ia diketahui menjabat sebagai Wakil Ketua Kadin Indonesia.

"Tentu nanti saya harus juga melepaskannya," tutur Putri. "Tapi kebetulan saya sudah lama di KEIN, lima tahun, jadi tahu persis soal masukan dari masing-masing sektor."

Dato Sri Tahir sendiri merupakan pendiri Mayapada Group. Perusahaan ini adalah sebuah holding company yang memiliki beberapa unit usaha yang terdiri dari perbankan, media cetak dan TV berbayar, properti, rumah sakit dan rantai toko bebas pajak.

Sementara itu, Arifin Panigoro dikenal sebagai pendiri perusahaan yang bergerak dalam energi terintegrasi, Meta Epsi Pribumi Drilling Company (Medco). Ia kemudian mengembangkan Medco menjadi perusahaan migas dengan mengakuisisi Tesoro Indonesia Petroleum Company pada 1992 dan juga perusahaan tambang Newmont Nusa Tenggara serta blok migas South Natuna Sea Block B.

Putri Kuswisnuwardhani juga merupakan Presiden Direktur dan CEO PT Mustika Ratu sejak tahun 2011. Ia merupakan lulusan Master of Business Administration (MBA) di National University, Inglewood, California. Tak hanya menjadi bos di PT Mustika Ratu, ia juga memimpin Yayasan Putri Indonesia.

(wk/aros)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait