Viral KAI Turunkan Paksa Anak Punk, Beda Sikap Dengan Kasus Penumpang Nge-Vape Disorot
Nasional

Dalam video itu terekam Polsuska sampai menodongkan pistol ke anak punk tersebut sebelum menurunkannya di stasiun terdekat. KAI pun merilis klarifikasi terkait video tersebut.

WowKeren - Baru-baru ini sebuah video yang menunjukkan tindakan pengancaman oleh seorang polisi khusus kereta api (Polsuska) beredar viral di media sosial. Di video itu terlihat seorang Polsuska yang sampai menodongkan senjata demi menurunkan paksa anak punk.

Kejadian ini pun langsung menarik perhatian banyak orang. Termasuk warganet Twitter dengan akun @asbonbon yang langsung menyoroti beda sikap KAI terhadap penumpang yang viral karena menyemburkan asap vape di dalam gerbong kereta.

Sebagai pengingat, pada waktu bersamaan, video seorang perempuan yang menyemburkan asap vape di dalam gerbong kereta juga beredar viral di media sosial. Insiden itu pun langsung mendapat respons dari KAI yang memilih untuk "melepaskan". Pasalnya, alih-alih memberi tindakan tegas, KAI diketahui hanya mengimbau agar penumpang lebih mengindahkan peraturan yang berlaku.

"Kami terus berupaya mengingatkan para penumpang melalui pengumuman, papan informasi dan media sosial. Agar para penumpang selalu patuh kepada aturan yang ada, termasuk dilarang merokok," ujar VP Public Relations KAI, Yuskal Setiawan.

Warganet @asbonbon menyoroti perbedaan sikap petugas KAI kala berhadapan dengan sosok yang dianggap "normal" dengan anak punk yang cenderung berpenampilan urakan. Ia bahkan mengaitkan dua kejadian ini dengan urusan "tampang" alias penampilan fisik.

Viral KAI Turunkan Paksa Anak Punk, Beda Sikap Dengan Kasus Penumpang Nge-Vape Disorot

Twitter


Tak pelak KAI pun menjadi sasaran kritik sejumlah pihak. Menanggapinya, perusahaan pelat merah itu langsung merilis klarifikasi.

Kepala Humas Daop I Jakarta, Eva Chairunisa, menegaskan bahwa pistol yang dikeluarkan Polsuska bukanlah senjata api dengan peluru tajam. Senjata itu sejenis stun gun untuk pengamanan diri.

Tindakan itu dilakukan untuk berjaga-jaga. Peristiwa di video viral itu pun terjadi pada 8 November 2019 lalu, tepatnya di KA Lokal Rangkasbitung-Merak dengan nomor 472.

"Kejadian itu berawal dari pengaduan beberapa penumpang yang merasa tidak nyaman dengan perilaku sekelompok penumpang yang berjumlah sekitar 25 orang," jelas Eva, dilansir dari Kompas pada Kamis (26/12). "Tapi respons dari rombongan tersebut tidak kooperatif dan bahkan menantang petugas."

Hal itulah yang menjadi pemicu Polsuska menodongkan senjatanya ke anak punk tersebut, bahkan sampai menurunkannya di stasiun terdekat. Oleh karena itu, Eva mengimbau agar seluruh penumpang kooperatif dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan di dalam kereta api.

Di sisi lain, cuitan @asbonbon pun diwarnai dengan dualitas jawaban. Pihak yang setuju dengan pengunggah cuitan itu menilai Indonesia memang masih sering menilai seseorang dari penampilannya.

Sedangkan pihak kontra menyayangkan pemilik cuitan yang membandingkan kejadian yang sejatinya tak seimbang. "Nah setuju. W disini ga membenarkan tindakan si cewe, tapi ya emang ga seimbang terutama dari referensi beritanya," cuit @_ca*****dor.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru