Dinilai Punya Kapasitas, Prabowo Tunjuk Wamenhan Era SBY Jadi Penasihat Khususnya
Nasional

Prabowo Subianto dikabarkan telah menunjuk Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menjadi penasihat khususnya di Kementerian Pertahanan. Kabar tersebut dibenarkan oleh juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil.

WowKeren - Pada bulan November lalu, Prabowo Subianto telah menunjuk juru bicara Menteri Pertahanan, yakni Dahnil Anzar Simanjuntak. Ia diketahui pernah menjadi Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi saat Pilpres 2019.

Baru-baru ini, Prabowo Subianto dikabarkan telah menunjuk Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menjadi penasihat khususnya di Kementerian Pertahanan. Kabar tersebut dibenarkan oleh Dahnil. Ia mengatakan bahwa Prabowo menunjuk Sjafrie sebagai penasihat khusus lantaran Sjafrie dianggap memiliki kapasitas mumpuni di bidang pertahanan.

Sjafrie sendiri tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan dan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Pak Sjafrie punya latar belakang pengalaman yang panjang sebagai Wamenhan (Wakil Menteri Pertahanan) dan Sekjen Kemhan (Kementerian Pertahanan) serta pengalaman lain sebagai mantan perwira TNI," kata Dahnil yang dilansir Kompas pada Senin (30/12).

Selain itu, terdapat pula kabar yang menyatakan bahwa Letjen (Purn) Suryo Prabowo telah ditunjuk sebagai anggota Komite Kebijakan Industri Pertahanan. Namun, Dahnil membantah kabar yang beredar tersebut.


Menurut Danhil, Suryo saat ini belum memiliki jabatan resmi di Kemhan. Meskipun begitu, mantan Wakil Gubernur Timor Timur itu secara aktif memberi masukan kepada Prabowo. "Pak Suryo sementara ini masih aktif memberikan masukan dan asistensi secara personal kepada Pak Prabowo. Beliau belum memiliki jabatan resmi di Kemhan," ujar Dahnil kepada wartawan.

Sjafrie Sjamsoedin sendiri diketahui merupakan teman Prabowo sesama taruna Akabri Darat di Lembah Tidar Magelang. Sjafrie diketahui masuk pada tahun 1971, sedangkan Prabowo sudah masuk pada setahun sebelumnya. Namun, Sjafrie dan Prabowo sama-sama lulus pada 1974.

Sjafrie juga diketahui merupakan pendukung Prabowo saat kampanye Pemilihan Presiden 2019 lalu. Sementara itu, Peneliti pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai langkah Prabowo Subianto yang mengajak temannya itu menjadi staf khusus di Kemenhan sudah tepat.

"Dalam konteks Pak Sjafrie, saya kira beliau punya kompetensi yang lebih dari cukup untuk menjadi staf khusus menteri," kata Khairul yang dilansir Tempo pada Senin (30/12). "Apalagi jika melihat riwayat jabatannya yang terakhir sebagai Wakil Menteri."

(wk/aros)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait