Pemerintah Ingin Subsidi Tepat Sasaran, Beli Elpiji 3 Kg Bakal Pakai Barcode?
Nasional

Langkah tersebut rencananya akan diimplementasikan mulai awal semester kedua tahun ini sekitar bulan Juli. Distribusi Elpiji 3 kg tak lagi diberikan per tabung melainkan ke penerimanya.

WowKeren - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan agar distribusi subsidi elpiji 3 kg lebih tepat sasaran. Hal itu akan mulai diberlakukan pada awal semester kedua 2020 yakni sekitar bulan Juli.

Nantinya, distribusi Elpiji 3 kg tak lagi diberikan per tabung melainkan ke penerima yakni masyarakat yang kurang mampu. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto.

"Ke depan pemerintah berencana memberikan subsidi tidak pada komoditas Elpiji 3 kilogram (kg)," ujar Djoko di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (14/1). "Tapi lebih pada penerima yang berhak."

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Kementerian ESDM tengah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian terkait, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).


Koordinasi ini bertujuan untuk membicarakan bagaimana penyaluran subsidi benar-benar tertuju pada penerima manfaat. Baik itu terkait mekanisme maupun teknologi distribusinya.

"Kita sedang rumuskan bagaimana kebijakannya mekanismenya dan teknologi," kata Djoko. "Sehingga bisa lebih tepat sasaran."

Kebijakan ini ditargetkan akan mulai berlaku dalam 6 bulan ke depan. "6 bulan ke depan kerjakan itu dan mudah-mudahan awal semester II-2020 distribusi elpiji tepat sasaran langsung kepada penerima yang berhak insyaallah saving akan semakin besar," terang Djoko.

Rencananya, pemerintah akan menggunakan sistem barcode untuk pembelian elpiji 3 kg ini. Masyarakat yang berhak menerima subsidi harus menunjukkan barcode saat pengisian tabung. Data pembeli elpiji 3 kg ini nantinya akan terekam dalam data yang terhubung dengan bank. Dengan begitu, akan ketahuan apakah calon pembeli termasuk masyarakat yang berhak menerima atau tidak.

"Mungkin Pertamina pakai QR code barcode ditempel, nanti yang beli itu terekam di bank. Misalnya dia beli 3 tabung subsidi Rp 100.000," kata Djoko menjelaskan. "Bank transfer ke nomor ini, nanti bisa dicek rata-rata kebutuhan orang miskin 3 tabung. Kalau beli lebih dari 3 bisa dilihat mana yang berhak mana yang nggak."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait